JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Di usia ke-60, INSTIPER mengabdi untuk negeri. Mencetak sarjana paripurna yang siap berkarya. Karakter dan dedikasi harus terus dijaga, menjaga amanah para pendiri insitusi. Terus berjuang mengisi kemerdekaan RI dengan mengukir prestasi.
Perjalanan panjang INSTIPER dimulai sejak 10 Desember 1958, sehingga pada 10 Desember 2018 INSTIPER genap berusia 60 tahun. INSTIPER merupakan kampus perjuangan, yang didirikan karena semangat berjuang mengisi kemerdekaan dan mengisi kekosongan staf perkebunan yang baru saja diambil alih pemerintah dari tangan penjajah. Sejak awal berdiri hingga saat ini, INSTIPER konsisten untuk mencetak sarjana siap kerja yang tidak hanya dibekali dengan pengetahuan namun juga ketrampilan.
Dr. Purwadi, Rektor INSTIPER, menjelaskan “Banyak perubahan besar yang terjadi di INSTIPER pada tahun 2018 ini, sehingga bisa dikatakan bahwa tahun ini merupakan tahun yang istimewa bagi INSTIPER.Berbagai pencapaian dan prestasi telah diraih INSTIPER. INSTIPER patut berbangga karena pada tahun 2018 peringkat INSTIPER sebagai perguruan tinggi naik dari rangking 268 pada tahun 2017 naik menjadi rangking 130 pada tahun 2018. Hal lain yang tidak kalah membuat bangga adalah pada pidato Presiden RI saat pembukaan IPOC pada akhir Oktober 2018 lalu, Presiden sempat menyebut nama Stiper INSTIPER dalam pidatonya sebagai kampus kelapa sawit”.
“Beberapa pencapaian dan kegiatan INSTIPER pada tahun 2018 ini merupakan loncatan ke depan yang dilakukan dalam waktu relatif singkat. INSTIPER tidak ingin menjadi institusi yang tergilas perkembangan jaman. INSTIPER terus berbenah dan memanfaatkan perkembangan teknologi,” tambah Purwadi.
Beberapa infrastuktur telah selesai dibangun INSTIPER untuk melengkapi kegiatan pembelajaran di INSTIPER seperti renovasi Arboretum, renovasi INSTIPER Auditheater, Smart Laboratory, Laboratorium Robotik, Laboratorium AIRICA, pembangunan gedung perpustakaan, pengembangan galeri perkebunan, mobil klinik INSTIPER, pembangunan smart green house dan conventional green house, dan fasilitas pendukung yang lain. Pada kesempatan Dies Natalis yang berbahagia ini, akan dijadikan momen untuk meresmikan sarana dan fasilitas baru di INSTIPER.
Pada usianya ke-60 INSTIPER telah mapan sebagai perguruan tinggi swasta yang cukup diperhitungkan di Indonesia. Kekhasan pendidikan di INSTIPER merupakan kunci kesuksesan INSTIPER, selain itu kepercayaan dari stakeholder perusahaan juga menjadi pendukung kesuksesan tersebut.
Kemampuan INSTIPER untuk beradaptasi terhadap perubahan lingkungan di luar INSTIPER, membuat INSTIPER dapat bertahan dan terus berkembang sampai saat ini. Di saat perguruan tinggi pertanian lain tutup karena tidak memperoleh mahasiswa, INSTIPER justru memilih jalan berbeda dengan membuka minat studi kelapa sawit di tahun 2005. Peluang lain juga dilihat INSTIPER dengan membuat minat studi sarjana hutan tanaman industri untuk Fakultas Kehutanan INSTIPER.
Menghadapi tantangan luar yang terus berubah terutama akibat adanya revolusi industri 4.0, tidak membuat INSTIPER gentar. INSTIPER justru membuat beberapa loncatan baru dalam menghadapi era disrupsi tersebut. INSTIPER melakukan transformasi tahap ketiga melalui New INSTIPER with Advanced Technology (NIwAT) 18/23.
Pidato Dies Natalis akan disampaikan oleh Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswan Ristekdikti Prof. Dr. Ismunandar pada 10 Desember 2018 di GRHA INSTIPER. INSTIPER merupakan perguruan tinggi swasta pertama yang dikunjunginya setelah dirinya dilantik sebagai Dirjen Belmawa Ristekdikti pada 29 November 2018. Tema pidato yang akan disampaikan adalah “TRansformasi Perguruan Tinggi (Pertanian) di Era Revolusi Industri 4.0”.