JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Perkebunan kelapa sawit dapat membantu perlindungan habitat orangutan melalui pembuatan kawasan penyangga. Alhasil, baik kelapa sawit dan orangutan bisa hidup berdampingan.
Bambang Novianto, Sekretaris Direktur Jendral Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, menyebutkan bahwa selama ini masalah orangutan dan perkebunan sawit sangatlah kompleks. Di satu sisi, habitat orangutan bukanlah di perkebunan sawit semestinya di kawasan hutan. Tetapi karena kehabisan makanan maka orangutan masuk ke perkebunan sawit.
“Sebenarnya bisa dilakukan harmonisasi antara orangutan dengan perkebunan sawit. Dengan begitu kelestarian orangutan tetap terjaga,” ungkap Bambang kepada Sawit Indonesia, di Jakarta, pada Selasa (25/2) dialog mingguan KLHK dengan media massa.
Lebih lanjut, kata Bambang, bahwa masih terdapat solusi guna menjaga kelestarian orangutan di tengah perkebunan sawit. Misalnya dengan membuat satu cagar di wilayah yang memiliki nilai konservasi tinggi.
“Saat ini perusahaan perkebunan juga sudah buat satu kawasan namanya HCV (High Conservation Value), ada konservasi bernilai tinggi kemudian dicagarkan. Jadi perusahaan punya lahan kemudian disisakan beberapa untuk konservasi. Itu bisa jadi salah satu solusi,” ungkap Bambang. (Anggar)