JAKARTA, SAWIT INDONESIA – PT Perkebunan Nusantara (PTPN) II akan membeli buah sawit petani plasma dan KKPA setelah perbaikan pabrik selesai dikerjakan. Namun, belum ada kejelasan waktu kapan pabrik selesai diperbaiki.
“Untuk sementara, operasional PKS (pabrik sawit) dihentikan karena diperlukan adanya perbaikan. Jadi kami bukan menghentikan pembelian sawit dari petani plasma dan KKPA,”kata Teten Djaka Triana, Dirut PTPN II, dalam sambungan telepon, Kamis (25 Oktober 2018).
Teten menambahkan bahwa pembelian TBS petani plasma dan KKPA akan dilanjutka setelah pabrik sawit selesai diperbaiki dan siap operasional.
Dalam surat edaran PTPN II Kebun Arso tanggal 25 Oktober 2018, disebutkan bahwa kebijakan setop panen TBS sebelumnya karena ada kerusakan instalasi pabrik sawit. Apabila pabrik selesai diperbaiki, maka perusahaan akan menerima TBS kembali dan diberitahukan kepada petani plasma dan KKPA.
Selama masa perbaikan, petani plasma dan KKPA PTPN II diizinkan menjual buahnya kepada pihak luar. Dengan sendirinya buah bisa dijual kepada pihak lain agar petani terhindar dari kerugian,” kata Teten.
Yahmin, Wakil Ketua APKASINDO DPW Papua meminta dinas perkebunan / mencari solusi supaya pihak Ketiga untuk bisa menerima TBS plsma dan KKPA. Karena apabila tidak ada kepastian kapan pabrik buka akan menjadi dampak buruk dan kesenjangan sosial bagi masyarakat Arso khususnya petani sawit.
Ditambahkan Yahmin pabrik sawit selain PTPN memang ada tetapi belum beroperasi resmi. Tetapi jarak dari kebun KKPA ke pabrik kurang lebih 60Km. Selain itu, ongkos angkut mencapai Rp 175/kilogram TBS.
“Kami hanya butuh surat rekomendasi dari bupati (Keerom) yang menyatakan diizinkan menjual ke pihak ketiga,”pungkasnya.