Bagian V
Untuk meningkatkan produktivitas kebun sawit nasional yang sedang berlangsung dilakukan dengan dua strategi secara simultan. Pertama, peningkatan produktivitas (capital-driven) yang ditujukan untuk meningkatkan produktivitas kebun sawit eksisting, yakni kebun-kebun TM (Muda, Remaja, Dewasa) yang luasnya sekitar 7,5 juta hektar pada tahun 2016 (S1). Hal ini dapat dilakukan dengan perbaikan kultur teknis kebun (best practices). Strategi S1 ini diharapkan menaikan produktivitas TM eksisting dari rataan produktivitas saat ini 4 ton minyak/hektar (S0), mendekati produktivitas potensi varietas eksisting. Strategi S1 ini potensial menghasilkan tambahan minyak sawit nsional sebesar 1,6 juta ton. Jika hal ini dapat dilakukan maka produksi minyak sawit nasional akan meningkat dari 35 juta ton (2016) menjadi 50,1 juta ton.
Kedua, Strategi replanting dengan varietas unggul terbaru (innovation-driven) bagi kebun-kebun sawit eksisting yang tergolong umur tua dan renta (S2), yang luasnya sekitar 1,3 juta hektar tahun 2016. Srategi ini dalam ilmu ekonomi dikenal sebagai strategi peningkatan produktivitas total (total factor productivity) memlaui pengantian varietas baru/unggul, disertai dengan perbaikan kultur teknis sehingga akan mengeser kurva produktivitas S1 ke S2 dengan produktivitas yang lebih tinggi misalnya sekitar 8 ton per hektar.Hasil strategi S2 ini baru akan terlihat mulai tahun ke 4 setelah replanting dilakukan.
Kedua strategi tersebut dilaksanakan secara simultan dan berkelanjutan. Setiap tahun pasti ada kebun-kebun yang sudah memasuki usia renta yang perlu direplanting. Untuk mencapai komposisi tanaman kelapa sawit nasional yang ideal, memerlukan replanting teratur setiap tahun sekitar 4 persen dari luas areal. Demikian juga, perbaikan kultur teknis secara berkesinambungan perludilakukan untuk meningkatkan produktivitas TM. Jika semua kebun sawit nasional berhasil menghasilkan produktivitas 8 ton/hektar, maka produktivitas minyak sawit nasional akan mencapai 70,2 juta ton (dengan luas TM 8,7 juta hektar).
Sumber : GAPKI