Bagian III
Samapai saat ini industri sawit nasional secara keseluruhan masih berada pada tahap awal industrilisasi, yakni pada pemanfaatan kelimpahan sumber daya alam dan sumberdaya manusia belum terampil (natural resources and unskill human resources based) atau atau disingkat sebagai tahap factor-driven. Tahap ini di cirikan antara lain bahwa peningkatan produksi minyak sawit (CPO) diperoleh dengan cara memperluas kebun sawit (ekstensifikasi). Oleh karena itu dalam tahap ini ketergantungan produksi minyak sawit pada iklim sangat tinggi. Perubahan iklim (El Nino dan La Nina) sangat mempengaruhi produksi CPO nasional. Selain itu pada tahap ini juga rentan pada masalah-masalah sosial dan ekologis akibat ekstensifikasi kebun lintas sosisl dan ekologis. Tahap ini ada batasnya (limit to growth) sehingga tidak berkelanjutan (unsustainable) sehingga harus secepatnya beralaih ketahap industrilisasi berikutnya.
Tahap industrilisasi sawit yang lebih maju yang sedang kita masuki, adalah tahap peningkatan produktivitas yang memanfaatkan modal-teknologi (embodied technology) dan sumber daya manusia yang lebih terampil (capital-tech adn semi-skill human resources based), atau disingkat dengan tahp capital-driven. Pada tahap ini sumber pertumbuhan produksi CPO bersumber dari peningkatan produktivitas minyak per hektar (kebun eksisting), akibat penggunaan input yang lebih intensif (misalnya pupuk) dan perbaikan kultur teknis manajerial kebun maupun pabrik. Tahap ini juga ada batasnya sehingga jika tahap ini sudah dicapai, perlu segera melangkah ketahap berikutnya.
Selanjutnya tahap industrialisasi yang lebih maju lagi adalah tahap peningkatan produktivitas total ( total factor productivity) dan nilai tambah tinggi melalui pemanfaatan ilmu pengetahuan dan SDM kreatif (knowledge and creative human resources based), atau lebih dikenal sebagai tahap innovation-driven. Pada atahap ini peningkatan produksi CPO di peroleh dari inovasi-teknologi kombinasi dan seterusnya. Tahap ini hampir tidak terbatas, sepanjang inovasi-teknologi masih berlangsung perbaikan produktivitas, efesiensi dan nilai tambah akan berlangsung terus.
Sumber : GAPKI