NUSA DUA, SAWIT INDONESIA – Joko Supriyono, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) mengatakan sejumlah persoalan global masih membayangi industri sawit pada tahun ini, di antaranya akibat perang dagang Amerika dengan Cina, hambatan tarif perdagangan serta kampanye hitam.
Namun, industri kelapa sawit tetap mampu bertahan ditengah-tengah tantangan global tadi. Untuk mendorong agar produktivitas dan pendapatan industri sawit pemerintah dan industri akan melakukan tiga strategi.
Menurut Joko Supriyono, strategi pertama melalui pengembangan iklim yang semakin kompetitif antara negara dan industri dalam produktivitas dan harga kelapa sawit. Kedua, adanya upaya bersama untuk mengembangkan pangsa pasar baru.
Terakhir melalui fasilitas infrastruktur yang lebih baik serta melakukan kampanye positif industri kelapa sawit secara masif.
Dampak pembangunan berkelanjutan kelapa sawit dirumuskan sesuai tema IPOC yaitu “Indonesia Palm Oil Development : Contribution to Development Goals (SDGs)”. Tema tersebut menjadi komitmen besar dari industri kepala sawit untuk mengembangkan sustainable development seperti harapan global.
“Bahkan, dalam kaitan dengan environmental sustainability, nantinya setiap industri kelapa sawit harus berorientasi pada pengembangan industri rendah emisi,” ujar Joko Supriyono.