Karbondioksida (CO2) yang dibuang keudara oleh kendaraan bermotor, pabrik-pabrik, manusia dan lain-lain, dihisap kebun-kebun sawit. Semakin luas dan meningkat produksi sawit semakin banyak karbondioksia yang diserap kebun-kebun sawit dari udara Sumatera Utara dan semakin banyak oksigen yang disediakan untuk kehidupan di Sumatera Utara.
Karbon dioksida yang diserap tersebut dirubah kebun sawit menjadi sebagaian minyak sawit dan sebagian lagi menjadi biomas sawit (batang, akar, Pelepah). Volume biomas di kebun-kebun sawitmakin meningkat dengan makin meningkatnya umur tanaman. Semakin luas dan semakin meningkat produksi kebun-kebun sawit, volume biomas dilahan-lahan kebun sawit meningkat sehingga menambah bahan organik tanah sehingga tidak mungkin berubah menjadi lahan tandus. Meningkatnya biomas diareal kebun sawit berarti juga stok karbon diareal kebun sawit meningkat. Kemampuan kebun sawit yang menyerap karbon dioksida dari udara, membuat kebun sawit dilahan gambut juga mengurangi emisi lahan gambut.
Sumber : GAPKI Sumatera Utara