Peranan Industri Minyak Sawit dalam Pertumbuhan Ekonomi, Pembangunan Pedesaan, Pengurangan Kemiskinan dan Pelestarian Lingkungan
Dalam tiga dekade terakhir, konsumsi minyak sawit dunia meningkat sepuluh kailipat. Volume konsumsi minyak sawit dunia tahun 1980 baru mencapai 5 juta ton, meningkat dua kali lipat menjadi 12,5 juta ton tahun 1990. Kemudian tahun 2000 konsumsi minyak sawit dunia sudah mencapai 24,6 juta ton pada tahun 2010 telah mencapai sekitar 50 juta ton (Oil World, 2012). Peningkatan konsumsi minyak sawit tersebut telah merubah pangsa minyak sawit dalam total konsumsi minyak nabati (vegetable oils) global, yakni hanya 12 persen tahun 1980 menjadi 40 persen tahun 2010.
Meningkatnya pangsa minyak sawit dalam konsumsi minyak nabati global menunjukan industri minyak sawit makin penting peranannya dalam perekonomian global. Gangguan pasokan minyak sawit dunia akan menguncang kegiatan konsumsi minyak sawit baik industri oleo pangan, industri oleo kimia maupun pasar minyak nabati global secara keseruhan. Stabilitas dan kesinambungan pasokan minyak sawit dari negara-negara produsen minyak sawit dunia sangat diperlukan agar negara-negara berpendapatan menengah kebawah (developing countries), dapat meningkatkan konsumsi minyak nabati yang masih jauh dibawah rata-rata dunia. Ketersediaan minyak sawit dunia juga diperlukan untuk mempertahankan tingkat konsumsi tinggi produk-produk berbahan baku minyak nabati di negara-negara berpendapatan tinggi (developed countries).
Sumber: PASPI