Eropa Barat lainnya. Dewasa ini kawadan Eropa Barat merupakan salah satu kawasan konsumen terbesar rapeseed oil. Namun mengalami perubahan pola konsumsi. Sejak tahun 1965 hingga 2000, sekitar 50% konsumsi minyak nabati Uni Eropa adalah minyak kedele. Dan sunflower oil merupakan sumber kedua terpenting dengan rata-rata pangsa 27%. Kemudian sejak 2000, pola konsumsi berubah draktis ke rapeseed oil dengan pangsa rata-rata 72,2%. Sunflower oil tetap menempati urutan kedua terbesar, sedang pangsa minyak kedele merosot tajam menjadi 9%. Perubahan ini sekaligus menambah kontribusi minyak sawit di Uni Eropa, dengan pangsa rata-rata 8%.
Dalam satu dekade, dari tahun 1980 ke 1990, konsumsi minyak nabati naik 15% dari 105.000 ton menjadi 121.000 ton, dengan growth 1,5% per tahun. Sumber utama minyak nabati tetap didominasi oleh minyak kedele (46,3%) dan sunflower oil berada pada urutan kedua (22,3%). Tahun 2000 konsumsi nabati naik menjadi 174.000 ton, dengan growth 4,4% per tahun. Dalam dekade 2000-2010, konsumsi minyak nabati di kawasan Eropa Barat bertumbuh pesat, yakni 11,6% per tahun, dan tahun 2010 konsumsi minyak nabati telah mencapai 375.000 ton, kemudian tahun 2014 naik rat-rata 10,3% per tahun menjadi 530.000.
Dalam satu dekade, dari tahun 1980 ke 1990, konsumsi minyak nabati naik 15% dari 105.000 ton menjadi 121.000 ton, dengan growth 1,5% per tahun. Sumber utama minyak nabati tetap didominasi oleh minyak kedele (46,3%) dan sunflower oil berada pada urutan kedua (22,3%). Tahun 2000 konsumsi nabati naik menjadi 174.000 ton, dengan growth 4,4% per tahun. Dalam dekade 2000-2010, konsumsi minyak nabati di kawasan Eropa Barat bertubuh pesat, yakni 11,6% per tahun, dan tahun 2010 konsumsi minyak nabati telah mencapai 375.000 ton, kemudian tahun 2014 naik rata-rata 10,3% per tahun menjadi 530.000 ton.
Sumber : GAPKI