Amerika Serikat. Negara Amerika Serikat merupakan konsumen utama minyak kedele (soybean oil =SBO). Minyak kedele memiliki proporsi yang dominan sepanjang kurun waktu 1965-2014. Pada tahun 1965, sebanyak 98,8% konsumsi minyak nabati di kawasan ini adalah minyak kedele, dan sisanya dipenuhi oleh minyak sawit dan rapeseed oil serta sunflower oil dalam proporsi yang relatif kecil.
Pada tahun 1965,total konsumsi minyak nabati meningkat 2 kali lipat menjadi 4,3 juta ton, atau rat-ratameningkat 6,6% per tahun. Peningkatan ini berdampak pada permintaan minyak sawit naik dari 1,1% tahun 1965 menjadi 3,2% tahun 1980. Sumber lainnya adalah rapeseed oil dan sunflower oil. Hal ini menunjukan bahwa pola konsumsi nabati cenderung tidak berubah, yakni tetap pada minyak kedele.
Dalam satu dekade, dari tahun 1980 ke 1990, konsumsi minyak nabati naik dari sekitar 4,3 juta ton menjadi 6 juta ton lebihdengan growth 3,9% per tahun. Tahun 2000 konsumsi nabati naik menjadi 8,6 juta ton, dengan growth 4,3% per tahun. Dalam dekade 2000-2010, konsumsi minyak nabati di Negara Amerika Serikat bertumbuh 2,2% per tahun, dan tahun 2010 konsumsi minyak nabati telah mencapai 10,5 juta ton, kemudian tahun 2014 naik rata-rata 3,6% per tahun menjadi 12 juta ton.
Sumber : GAPKI