Dalam dekade 1980 hingga 1990, konsumsi minyak nabati naik dari 1,5 juta ton menjadi 4,7 juta ton lebih, dengan growth 21,8% per tahun. Sumber utama minyak nabati tetap dominasi oleh rapeseed oil (52,1%), sedangkan peran sunflower oil semakin meningkat dari pangsa 15,9% pada tahun 1980 menjadi 31,4% pada tahun 1990, danselebihnya adalah minyak kedele (9,6%) dan minyak sawit (6,9%).
Tahun 2000 konsumsi nabati naik menjadi 6,7 juta ton, dengan minyak nabati di kawasan Negara Maju bertumbuh 4% per tahun, dan tahun 2010 konsumsi minyak nabati 8 juta ton, kemudian tahun 2014 naik rat-rata 2,8% per tahun menjadi 8,9 juta ton.
Tahun 2014, diperoleh gambaran umum bahwa konsumsi utama minyak nabati di kawasan Negara Maju adalah rapeseed oil (51%), dan minyak sawit berada pada urutan keempat dengan proporsi 7,7%, berada dibawah sunflower oil (32%) dan minyak kedele (9.-,3%). Tidak terdapat perubahan yang nyata dalam pola konsumsi minyak nabati, dimana tetap didominasi oleh rapeseed oil, yang dikurung oleh sunflower oil, minyak kedele dan minyak sawit.
Sumber : GAPKI