Pertumbuhan kapasitas produksi fatty alcohol Asia bertumbuh cepat sementara Eropa dan North Amerika stabil dan bahkan cenderung menurun. Fenomena tersebut terkait dengan masalah bahan baku (trade-off fuel-food) yang dihadapi oleh kawasan Eropa dan Amerika. Sementara oleokimia Asia yang umumnya menggunakan bahan baku minyak sawit dan minyak kelapa, belum mengalami masalah ketersediaan bahan baku. Selain itu pertumbuhan yang cepat oleokimia di Asia juga hasil oleokimia dari kawasan Eropa ke kawasan Asia.
Kapasitas produksi fatty alcohol Asia terbesar di China dan Malaysia. Pertumbuhan industri fatty alcohol di Asia khususnya di China dan Malaysia didukung oleh ketersediaan bahan baku dan pertumbuhan pasar yang cukup besar khususnya di China.
Pertumbuhan kapasitas produksi fatty alcohol di Indonesia dan China bertumbuh cepat di Asia. Pertumbuhan kapasitas produksi tersebut terkait dengan pertumbuhan produksi yang terus meningkat. Indonesia merupakan pemain relative baru dalam industri oleo kimia Asia, sehingga pertumbuhan kapasitas yang tergolong cepat belum disertai dengan pertumbuhan produksi.
Sumber : GAPKI