Perkembangan konsumsi sunflower oil antar kawasan dunia menunjukan bahwa konsumsi sunflower oil cenderung berpusat di Benua Eropa. Tahun 1980, konsumsi sunflower oil terbesar adalah Amerika Latin dan Karibia (29,17%), Near East/Afrika Utara (22,65%), Uni Eropa (21,37%) dan begara maju (13,46%). Tahun 2000,konsumsi sunflower oil di kawasan Amerika Latin dan Karibia drastis menjadi 8,44%, kawasan Near East/Afrika Utara juga menurun menjadi 11,77%, sedangkan pangsa konsumsi sunflower oil di kawasan Uni Eropa naik menjadi 31,35% dan negara maju naik 21,59%. Tahun 2014, konsumsi sunflower oil terbesar adalah Uni Eropa (24,17%), di ikuti Near East/Afrika Utara (20,68%), negara maju (18.76%). Sedangkan Amerika Latin dan Karibia menurun menjadi 6,30%, sebaliknya konsumsi kawasan Asia Selatan naik menjadi 12,70%.
Dalam kurun waktu 2010-2014, berdasarkan ranking tertinggi, negara konsumen terbesar sunflower oil di dunia adalah EU-27 sebesar 26,5%, Rusia 15,9%, India 9,6 %, Turkey 7,6%, China 5,2%, Egypt 5,2%, Argentina 4,7%, Ukraine 4,2%, South Africa 2,8% dan sisa dunia 18,2%.
Pola Konsumsi Minyak Nabati Berdasarkan Kawasan
Amerika Latin dan Karibia. Kawasan Amerika Latin dan Karibia merupakan konsumen utama minyak kedele (Soybean Oil / SBO). Minyak kedele memiliki proporsi yang dominan sepanjang kurun waktu 1965-2014. Pada tahun 1965, hampir 60% konsumsi minyak nabati di kawasan ini adalah minyak kedele, dan sisanya dipenuhi oleh rapeseed oil dan minyak sawit. Sejak tahun 1990peran minyak sawit semakin besar, sedangkan proporsi minyak rapeseed dan minyak bunga matahari semakin menurun.
Sumber : GAPKI