Hal yang menarik dari stuktur pengusahaan kelapa sawit Indonesia adalah makin meningkatnya pangsa perkebunan rakyat. Tidak banyak sektor ekonomi di Indonesia dimana BUMN dan perusahaan swasta hidup berdampingan dengan usaha rakyat di mana pangsa usaha rakyat makin besar.
Perkembangan Komposisi Umur Kelapa Sawit Menurut Pengusahaan dan Provinsi
Secara nasional komposisi tanaman kelapa sawit Indonesia pada periode 2000-2005 terdiri dari 20% TMB, TM muda sampai remaja 35%, dewasa 34%, dan sisanya yakni 12% berupa tanaman tua sampai renta. Sedangkan pada periode 2005-2013 komposisi sawit nasional terdiri dari 20% TBM, TM muda sampai remaja 21%, dewasa 38%, dan sisanya yakni 21% berupa tanaman tua sampai renta. Dari segi tehnis komposisi umur kelapa sawit Indonesia belum mencapai kondisi ideal.
Distribusi TM kelapa sawit rakyat terutama berada di provinsi Riau, Sumatera Utara, Sumatera Selatan dan Jambi. Laju pertumbuhan TM secara nasional mencapai rata-rata 33% per tahun dalam priode 1990-2013. Pertumbuhan TM yang relatif tinggi berada di provinsi Jambi, Bengkulu, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Tengah. Namun demikian di daerah sentra-sentara tradisional perkebunan sawit seperti Riau dan Sumatera Utara pertumbuhan kebun rakyat masih relatif tinggi.
Untuk kelapa sawit swasta distribusi TM terutama (44%) berada di tiga provinsi Riau, Sumatera Utara, dan Kalimantan Tengah. Laju pertumbuhan TM kebun swasta secara nasional mencapai rata-rata 46% per tahun dalam priode 1990-2013. Pertumbuhan TM yang relatif tinggi berada di provinsi Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan dan Sulawesi Selatan. Namun demikian di daerah sentra-sentra tradisional perkebunan sawit seperti Riau dan Sumatera Utara pertumbuhan kebun swasta masih relatif tinggi, meskipun telah memasuki fase perlambatan pertumbuhan.
Sumber : GAPKI