Peningkatan produksi CPO pada kawasan sentra produksi CPO di kawasan pedesaan juga terkait dan berdampak luas pada sektor rural non-farm economy. Jika output perkebunan kelapa sawit (produksi CPO) bertumbuh, sekitara 40 persen berdapak pada pertumbuhan sektor rural non-farm seperti lembaga keuangan, perdagangan/restoran, hotel, transportasi, infrastuktur, dan sektor-sektor lain (Amzul, 2011). Hal ini berarti pertumbuhan perkebunan kelapa sawit tidak hanya terjadi pada perkebunan kelapa sawit, melainkan sebagian (40 persen) dinikmati masyarakat yang bekerja diluar perkebunan kelapa sawit di pedesaan.
Dengan perkataan lain, pertumbuhan perkebunan kelapa sawit dikawasan pedesaan akan meningkatkan kapasitas perekonomian daerah pedesaan dalam menghasilkan output/pendapatan dan kesempatan kerja baik pada pertumbuhan kelapa sawit maupun pada sektor lain (rural non-farm) di kawasan pedesaan. Bahkan bukan hanya masyarakat pedesaan saja yang menikmati dampak ekonomi perkebunan kelapa sawit, melainkan juga dinikmati sektor perkotaan seperti lembaga keuangan, restoran dan hotel, food processing dan electric equipment and manufacturing sector. Membangun perkebunan kelapa sawit bukan hanya membangun pedesaan tetapi juga bagian dari cara membangun perkotaan.
Sumber : GAPKI