Tentu saja, target tersebut merupakan target jangka panjang melalui upaya sistematis dan by design. Perkebunan kelapa sawit Malaysia sendiri dalam jangka panjang (bagaimana dimuat dalam PEMANDU) menargetkan produktivitas CPO/Ha sebesar 6 ton tahun 2020 dan 8 ton tahun 2030.
Peningkatan produktivitas CPO per hektar dipengaruhi berbagai variable seperti bibit/varietas, kultur teknis budidaya khususnya pemupukan, umur dan komposisi tanaman, populasi tanaman per hektar, pemanenan dan pengakutan TBS, dan efisiensi proses pengolahan CPO dan PKS (CPO Mill). Upaya perbaikan yang ideal (continous improvement) menjangkau seluruh variabel tersebut diatas sehingga diperoleh peningkatan total produktivitas (total factor productivity).
Untuk meningkatkan produktivitas CPO per hektar menuju 2050 diproyeksikan melakukan berbagai upaya yakni: (1) Mengunakanvarietas unggul (produktivitas 5-6 ton CPO/Ha) pada replanting dan perbaikan kultur teknis budidaya dan PKS selama priode 2016-2025 baik PR, PN dan PS, (2) Mengunakan varietas unggul baru (rataan produktivitas 7-8 ton CPO/Ha) pada replanting dan perbaikan budidaya PKS selama periode 2026-2030 dan (3) Menggunakan varietas unggul baru (rataan produktivitas 8-9 ton CPO/Ha) pada replanting dan perbaikan kultur teknis budidaya dan PKS selama periode tahun 2031-2050.
Sumber : GAPKI