Asal Usul Lahan Perkebunan Kelapa Sawit dari Degraded Land dan Low-Carbon
Selama ini perkembangan opini global (oleh LSM transnasional) yang mengatakan bahwa perkebunan kelapa sawit Indonesia adalah dari konversi hutan promer. Opini dan tuduhan tersebut perlu dibuktikan secara empiris apakah benar atau salah.
Hasil analisis penutupan lahan (Land Cover) citra satelit yang dilakukan CIFOR (Gunarso et.al, 2012) menunjukan bahwa tidak benar bahwa lahan perkebunan kelapa sawit Indonesia sebagian besar berasal dari hutan primer. Sumber lahan untuk perkebunan kelapa sawit di Indonesia sebagian besar bersumber dari lahan degraded land dan low-carbon, seperti lahan terlantar (weste land), lahan pertanian, hutan rusak dan tanaman industri.
Dalam priode tahun 1990-2010, terjadi tambahan luas perkebunan kelapa sawit di Indonesia seluas 6,7 juta hektar. Berdasarkan citra satelit tersebut, sebesar 43 persen berasal dari lahan terlantar (weste land), dari lahan pertanian (14 persen), lahan hutan tanaman industri (12 persen). Sumber lahan untuk perkebunan kelapa sawit dalam priode tersebut adalah umunya dari degraded land dan low-carbon.
Sumber : GAPKI