Perubahan pangsa produksi juga disertai dengan pola konsumsi minyak nabati global. Pangsa minyak sawit dalam konsumsi minyak nabati utama dunia meningkat cepat dari 22 persen (1980) menjadi 42 persen (2014). Sebaliknya pangsa minyak kedele turun dari 55 persen menjadi 32 persen pada priode yang sama.
Perubahan pangsa produksi dan konsumsi minyak nabati dunia tersebut, yang menempatkan minyak sawit sebagai minyak utama dunia dan Indonesia sebagai produsen utama dunia telah membawa dinamika tersendiri dalam politik ekonomi internasional. Minyak sawit dan Indonesia menjadi sorotan internasional.
Manfaat minyak sawit Indonesia tidak hanya dinikmati oleh Indonesia saja melainkan hampir seluruh masyarakat dunia ikut menikamtinya melalui kegiatan minyak sawit Indonesia keberbagai negara. Negara utama tujuan ekspor minyak sawit Indonesia selama ini adalah India, China, European Union dan negara lainnya. Minyak sawit sebagai minyak nabati yang tersedia dalam volume yang cukup secara global dan dengan harga kompetetif menyebabkan minyak sawit banyak dikonsumsi dihampir setiap negara.
Sumber : Prof. Dr. Ir. Bungaran Saragih, MEc