Multiplier perkebunan kelapa sawit tersebut menunjukan bahwa perkebunan kelapa sawit juga menarik pertumbuhan sektor-sektor ekonomi secara keseluruhan (inclusive growth) baik melalui mekanisme langsung (direct effect), mekanisme tidak langsung (indirect effect) maupun mekanisme induksi konsumsi (consumption induced effect). Sepuluh bsektor ekonomi utama yang mengalami peningkatan output, income, labor dan added value akibat peningkatan permintaan (produksi) minyak sawit dalam perekonomian Indonesia.
Top Ten Sektor Ekonomi (Selain Perkebunan Kelapa Sawit) yang Bertumbuh Akibat Pertumbuhan Output, Income dan Nilai Tambah Perkebunan Kelapa Sawit
Rank | Dampak Output | Dampak Income | Dampak Nilai Tambah |
1 | Keuangan | Jasa lainnya | Jasa pertanian |
2 | Jasa lainnya | Keuangan | Perdagangan, Hotel dan Restoran |
3 | Perdagangan, Hotel dan Restoran | Perdagangan, Hotel dan Restoran | Peternakan, Kehutanan dan Perikanan |
4 | Industri Kimia, Pupuk dan Pestisida | Industri Kimia, Pupuk dan Pestisida | Jasa lainnya |
5 | Industri Migas dan Tambang | Tranportrasi | Pertanian Pangan |
6 | Tranportasi | Infrastuktur | Tranportrasi |
7 | Infrastruktur | Industri Migas dan Tambang | Keuangan |
8 | Industri Makanan | Infrastuktur Pertanian | Perkebunan Lainnya |
9 | Mesin dan Peralatan Listrik | Jasa Pertanian | Industri Kimia, Pupuk, dan Pestisida |
10 | Sektor Lain | Sektor Lain | Sektor Lain |
Sumber: Tabel Input-Output Indonesia, 2008
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perkebunan kelapa sawit Indonesia bersifat inklusif secara ekonomi. Pertumbuhan produksi minyak sawit yang diakibatkan peningkatan investasi, konsumsi dan ekspor akan menarik pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya dalam perekonomian. Hal ini juga berarti bahwa manfaat ekonomi yang diciptakan oleh perkebunan kelapa sawit bukan hanya dinikmati oleh mereka yang terlibat secara langsung dalam perkebunan kelapa sawit, melainkan juga dinikmati masyarakat yang berada diluar perkebunan kelapa sawit.
Sumber : Prof. Dr. Ir. Bungaran Saragih, MEc