Volume ekspor minyak sawit Indonesia mengalami peningkatan seiring dengan peningkatan produksi. Tahun 2008 ekspor minyak sawit Indonesia baru mencapai 13,8 juta ton, meningkat menjadi 20,43 juta ton (sentra CPO) pada tahun 2014. Peningkatan volume ekspor minyak sawit Indonesia juga disertai dengan perubahan dalam komposisi ekspor.
Kebijakan hilirisasi minyak sawit didalam negri tersebut, telah berhasil memperbaiki komposisi ekspor minyak sawit Indonesia dari dominasi minyak sawit mentah menjadi dominasi minyak sawit olahan. Jika tahun 2008 ekspor minyak sawit Indonesia sekitar 53 persen masih berupa minyak sawit mentah tahun 2014 berubah menjadi 73 persen sudah dalam bentuk minyak sawit olahan.
Peningkatan ekspor minyak sawit Indonesia menghasilkan devisa yang penting bagi perekonomian nasional. Kontribusi ekspor CPO dan produk turunannya sangat penting dan menentukan neraca perdagangan sektor non migas khususnya maupun perekonomian secara keseluruhan. Nilai net ekspor CPO dan produk turunannya mengalami peningkatan yang cepat dari USD 13,8 billion (2008) maningkat menjadi 21,1 billion (2014). Jika dilihat dari net ekspor non migas diluar minyak sawit nampak bahwa kontribusi ekspor minyak sawit sangat menentukan kinerja neraca perdagangan sektor non migas Indonesia.
Sumber : Prof. Dr. Ir. Bungaran Saragih, MEc