Terkonsentrasinya industri oleokimia di Sumatera Utara mungkin berkaitan dengan sejarah kelapa sawit nasional yang dimulai dari Sumatera Utara. Meskipun saat ini sentra utama produksi CPO nasional adalah Riau, tampaknya industri hilir (oleokimia) terbesar masih di Sumatera Utara.
Dimasa yang akan datang, diperkirakan Riau akan menjadi sentra utama industri hilir (Oleokimia). Mengingat industri ini merupakan industri antara, faktor ketersediaan bahan baku yakni CPO dan PKO menjadi pertimbnangan penting bagi pengusaha dalam memilih lokasi investasi industri oleokimia.
Industri Biodiesel. Industri biodiesl merupakan industri hilir minyak sawit yang masih tergolong baru di Indonesia. Industri ini memiliki momentum untuk tumbuh-berkembang setelah BBM fosil mengalami kenaikan yang signifikan di pasar dunia khususnya setelah tahun 2003. Selain itu keperihatainan dunia akan pemanasan global yang terutama akibat emisi CO2 dari konsumsi BBM fosil juga ikut merangsang tumbuhnya industri biodiesel di seluruh dunia termasuk di Indonesia.
Menurut data Asosiasi Biodiesel Indonesia (2009) kapasitas industri biodiesel Indonesia sudah mencapai 3 juta ton per tahun. Industri ini tersebar di Sumatera Utara, Riau, DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Timur dan Kalimantan Timur. Dengan kapasitas yang demikian, industri biodiesel nasional sudah mampu memasok setidak-tidaknya 3 juta ton biodiesel untuk kebutuhan dalam negri.
Sumber: PASPI