- Merubah Petani Miskin Menjadi Pengusaha
Sumber pendapatan utama dari penduduk miskin pedesaan Indonesia adalah dari upah tenaga kerja pertanian dan dari pertanian skala kecil (ADB, 2004). Dengan fakta ini, maka untuk mengeluarkan penduduk miskin dari kemiskinannya salah satunya adalah memperbesar skala ekonomi pertaniannya, sehingga memperoleh pendapatan yang cukup untuk membiayai hidup keluarganya.
Program perkebunan inti rakyat (Nucleus Estate Smallhollder, NES) yang dilaksanakan pemerintah merupakan pintu masuk (entry point) keikutsetaan perkebunan rakyat dalam perkebunan kelapa sawit nasional (Badrun, 2010; Sipayung, 2012). PIR/NES yang dimaksud mencakup PIR Berbantuan (NES Subsidy), PIRdilaksanakan pemerintah tahun 1977-1986; kemudian dilanjutkan PIR Transmigrasi (NES Transmigration)dalam priode 1985-1995; PIR Kredit Koperasi Para Anggota/KKPA (NES-Coperration Credit) tahun 1995-2005 maupun PIR Revitalisasi perkebunan (NES-Revitalize of Plantation) sejak tahun 2005. Rangkaian kebijakan dan program NES tersebut. Bukan hanya berhasil untuk perkebunan rakyat yang menjadi peserta NES, tetapi jasa merangsang dan meyakinkan petani lain (diluar peserta) untuk masuk pada perkebunan kelapa sawit secara mandiri (petani sawit mandiri).
Jumlah unit usaha kelapa sawit meningkat cepat dari hanya 142 ribu unit usaha keluarga tahun 1990 menjadi 3,7 juta unit usaha keluarga tahun 2013. Demikian juga luas perkebunan kelapa sawit rakyat meningkat secara revolusioner dari hanya 291 ribu hekatar tahun 1990 menjadi 3,8 juta hektar tahun 2013.
Sumber: PASPI