MOSKOW, SAWIT INDONESIA – Ekspor produk sawit dari Indonesia ke Rusia berpotensi mencapai 1 juta ton untuk memenuhi kebutuhan industri manufaktur. Berdasarkan data GAPKI, volume ekspor sawit ke Rusia sebesar 668.340 ribu ton pada 2022.
“Ekspor sawit Indonesia ke Rusia masih di bawah satu juta ton. Masih ada peluang besar untuk dapat meningkatkan volume ekspor sawit ke Rusia dan negara Eurasia lainnya,” kata Eddy Martono saat dihubungi melalui telepon di Brussels, Senin (29 Mei 2023).
Sebelum perang Rusia-Ukraina yang dimulai sejak 2022, volume ekspor produk sawit Indonesia ke Rusia memiliki tren positif dalam tiga tahun terakhir.
Pada 2021, ekspor sawit Indonesia ke Rusia sebesar 695.570 ton. Jumlah ini lebih tinggi dibandingkan periode 2019 dan 2020 masing-masing 660.290 ton dan 684.470 ton.
Eddy optimis Indonesia dapat memasok 1 juta ton sawit ke Rusia karena hubungan kedua terjalin baik selama ini. Namun upaya mencapai target ekspor tadi, dijelaskan Eddy, menghadapi tiga tantangan besar. Pertama, mekanisme pembayaran ekspor sawit yang terkena dampak Perang Rusia-Ukraina.
“Saat ini, importir dari Rusia tidak bisa menggunakan fasilitas L/C (Letter of Credit) untuk transaksi pembayaran ekspor sawit. Makanya, kami minta pihak perbankan kita untuk membantu penyelesaian masalah ini,” ujar ria kelahiran Yogyakarta ini.
Kedua, tidak semua negara Eurasia mempunyai fasilitas pelabuhan ekspor impor. Dampaknya, pengiriman sawit dari Indonesia ke negara tujuan akan terganggu dan terkena biaya tinggi.
“Ini perlu dicari solusinya, apakah butuh hub khusus atau tidak karena imbasnya kepada biaya,” kata Eddy.
Tantangan ketiga berkaitan masih adanya informasi yang bersifat negatif terhadap sawit berkaitan kesehatan. Eddy menjelaskan bahwa informasi negatif ini berdampak kepada persepsi masyarakat terhadap sawit dari aspek kesehatan. Produk sawit diimpor ke Rusia untuk digunakan oleh industri non-food seperti farmasi dan kosmetik.
“Masyarakat di Rusia berpandangan sawit tidak bagus untuk kesehatan. Padahal, minyak sawit bebas trans fat dan mengandung vitamin A serta E yang tinggi,” ujarnya.
Karena itulah, GAPKI bersama pemerintah akan menggencarkan kampanye positif sawit kepada masyarakat Rusia.
“Kalau tantangan tadi dapat terselesaikan, kami optimis minyak sawit dari Indonesia akan semakin bertambah penggunaannya di Rusia,” pungkas Eddy.