JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Kabar baik untuk Indonesia dan Malaysia sebagai pemasok utama sawit ke India karena impor India akan tumbuh 26% sepanjang 2022/2023. Sampai 31 Oktober 2023, pembelian minyak sawit negara beribukota New Delhi ini mencapai 10 juta ton.
Capaian impor sawit tahun ini akan melampaui periode 2014/2015 yang sebesar 9,5 juta ton.
“Perusahaan refineri meningkatkan pembelian mereka untuk hari perayaan mendatang. Kita bisa melihat impor sekitar 1,8 juta metrik ton dalam dua bulan ke depan,” kata Sanjeev Asthana, CEO Patanjali Foods Ltd (PAFO.NS) seperti dikutip dari Reuters.
Jika India mengimpor 1,8 juta ton, kata Sanjeev, dalam dua bulan ke depan, total pengiriman untuk tahun pemasaran 2022/23 yang berakhir pada 31 Oktober akan mencapai 10 juta ton, melampaui jumlah tertinggi sebelumnya yaitu 9,5 juta ton yang dilakukan pada tahun 2014/15.
Peningkatan impor ini dipengaruhi pemulihan konsumsi dan harga yang kompetitif. Imbasnya, industri refineri mendorong penyulingan untuk meningkatkan pembelian minyak sawit.
Pembelian yang lebih tinggi oleh importir minyak sawit terbesar di dunia dapat membantu menurunkan persediaan di negara-negara penghasil minyak sawit terbesar di Indonesia dan Malaysia dan mendukung benchmark futures.
Hingga 10 bulan pertama periode 2022/23, India mengimpor 14 juta ton minyak nabati, yang terdiri dari 8,2 juta ton minyak sawit, 3,2 juta ton minyak kedelai, dan 2,5 juta ton minyak bunga matahari, berdasarkan estimasi trader.
“Kami memperkirakan pertumbuhan konsumsi tahun ini 2% – 4%,” ujar Sanjeev.
India memenuhi lebih dari dua pertiga kebutuhan minyak nabatinya melalui impor. Kenaikan konsumsi juga akan menyebabkan impor minyak bunga matahari lebih tinggi pada tahun ini, meningkatkan total impor minyak nabati sebesar 18% ke rekor 16,5 juta ton, kata Rajesh Patel, mitra pengelola di GGN Research, pedagang dan pialang minyak nabati.
Impor minyak bunga matahari bisa melonjak 44% dari tahun sebelumnya ke rekor 2,8 juta ton karena harga minyak lebih murah dibandingkan minyak kedelai, katanya.
Impor minyak kedelai bisa turun 11% dari rekor tertinggi tahun lalu sebesar 4,1 juta ton menjadi 3,7 juta ton tahun ini, tambahnya.
India membeli minyak sawit terutama dari india, Malaysia dan Thailand, sementara India mengimpor minyak kedelai dan minyak bunga matahari dari Argentina, Brazil, Rusia dan Ukraina