JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) akan fokus untuk menjalankan peranan dalam bidang Food and Energy Security. Muhammad Ghani, Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III, menjelaskan bahwa BUMN perkebunan memiliki luas areal sekitar 1,2 juta hektare meliputi kelapa sawit, karet, teh, kopi, dan kakao. Untuk itu, Holding akan terfokus untuk menjalankan peranan dalam Food and Energy Security.
“Dengan persetujuan pemegang saham, kami susun roadmap. Holding PTPN fokus Food and Energy Security. Program kami tahun 2024 ditargetkan produksi CPO sebesar 3,4 juta ton. Sementara produksi gula sebanyak 1,8 juta ton. Kami ditugaskan mendukung kemandirian gula konsumsi di Indonesia,” ujar Muhammad Ghani saat memberikan sambutan dalam Penandatanganan MoU Politeknik LPP Yogyakarta dengan APROBI dan APOLIN, Sabtu (27 Februari 2021).
Sebagai informasi, dari Januari sampai Desember 2020, produksi CPO yang dihasilkan Holding mencapai 2,38 juta ton. Dalam laporan tahunan Holding PTPN disebutkan bahwa luas total tanaman kelapa sawit di tahun 2019 mencapai 560.947,76 ha.
Ghani menjelaskan bahwa Holding PTPN juga memiliki komitmen pengembangan energi terbarukan. Sebagai induk BUMN perkebunan menjalin kerjasama dengan Pertamina Power untuk mengembangkan biomassa.
Holding juga bekerjasama dengan Pertamina dalam pengembangan green diesel. Menurut Ghani, Holding memasok bahan baku bagi Kilang Pertamina di Plaju dalam upaya menghasilkan green diesel.
“Holding PTPN akan menyuplai bahan baku sebesar 1 juta ton untuk green diesel Pertamina,” ujarnya.
Selain itu, Holding PTPN akan membantu penyediaan bahan baku tandan kosong sawit kepada PT PLN (Persero). Kerjasama ini dalam rangka program cofiring biomassa untuk pembangkit listrik. “Dirjen EBTKE meminta kami membantu program co firing PLN. Tujuannnya mendukung capaian target bauran 23% pada 2025,” kata Ghani.
Di bidang energi, Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) bersama PT Pertamina Power Indonesia mengembangkan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dengan kapasitas 2,0 MegaWatt Peak (MWp) yang berbasis energi ramah lingkungan atau dikenal dengan ‘Green Economic Zone’ di KEK Sei Mangkei, Sumatera Utara.
Selain itu, PTPN III dan Pertamina Power Indonesia telah menjalin kerja sama Bangun Guna Serah (BGS) Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) berkapasitas 2,4 MW di KEK Sei Mangkei. Sejak beroperasi pada Bulan Januari 2020 hingga saat ini, PLTBg Sei Mangkei telah memproduksi listrik sebesar 6.923.140 kWh dan dapat menyediakan pasokan listrik untuk memenuhi kebutuhan listrik tenant-tenant investor di KEK Sei Mangkei.