Nusa Dua, Sawit Indonesia – Holding PTPN III ungkap dukungan program strategi nasional percepatan program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) untuk meningkatkan produktivitas. Hal itu, disampaikan Direktur Utama, Holding PTPN III Abdul Ghani, saat memberikan sambutan pada Indonesian Oil Palm Conference (IOPC), di Nusa Dua – Bali, Selasa (14 Maret 2023).
Dijelaskan Ghani, sektor kelapa sawit memiliki kontribusi besar pada devisa negara, kemandirian energi, kecukupan untuk pangan dan ke depan bisa memberikan kesejahteraan seluruh stakeholders, yang tak lain petani sawit.
“Kelapa sawit merupakan tanaman yang besar manfaatnya bagi bangsa Indonesia. Namun, sejak 5 tahun terakhir ada kecendungan penurunan produktivitas tentu akan meningkatkan biaya produksi. Maka, harus ada untuk pembinaan perkebunan sawit rakyat yang menjadi satu kesatuan industri sawit,” jelasnya.
Holding PTPN III mendukung program strategis nasional (program PSR) sebagai upaya mengembangkan daerah untuk mengurangi ketidak setaraan dan memastikan kesetaraan. Dengan inisiatif strategisnya melalui peremajaan sawit rakyat yang ditargetkan pada tahun ini mencapai 60 ribu ha di seluruh Indonesia.
Lebih lanjut, Ghani mengatakan ada 4 masalah utama yang menghambat program PSR yaitu prosedur dan manajemen PSR, kelembagaan petani, akses pendanaan, dan petani kehilangan pendapatan.
“Untuk itu, kami menyarankan adanya perbaikan. Pertama, perbaikan Prosedur dan manajemen, di mana dokumen hanya perlu keterangan lurah dan/atau camat, Kedua, Program PSR dilakukan melalui model kemitraan (Permentan Nomor 03 Tahun 2022. Ketiga, total biaya PSR adalah Rp 75 Juta/Ha, skema pendanaan berbasis kontrak (dibayar secara progresif) meliputi biaya pembangunan perkebunan dan tanaman pangan tumpangsari,” katanya.
“Keempat, pembiayaan BPDPKS (80%) Rp 60 Juta, sisanya (Rp 15 Juta/Ha) adalah pinjaman bunga rendah dari mitra. Kelima, melibatkan Sucofindo sebagai Supervisor dan PPKS sebagai Quality Avalist. Keenam, Manajemen Perkebunan satu pintu. Dan Keenam, tumpang sari untuk menambah pendapatan bagi petani kecil,” tambah Ghani.
Untuk merealisasikan target peremajaan sawit rakyat, Holding PTPN III berkolaborasi dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dan mengusulkan agar ada peningkatan tata kelola sawit rakyat untuk mempercepat peremajaan tanaman kelapa sawitnya agar mampu meningkatkan produktivitasnya.
“Kami, memiliki tanggung jawab untuk menjawab tantangan tersebut dan menyelesaikan.Untuk itu, Best Management Practices harus dilakukan dalam pengelolaan perkebunan, utamanya perkebunan sawit rakyat,” pungkas Ghani.