JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Penjualan benih sawit oleh Pusat Penelitian Kelapa Sawit relatif stagnan sampai kuartal pertama tahun ini. Secara umum penyaluran benih sawit PPKS dari Januari hingga akhir Mei 2017 sebanyak 8.286.027 butir.
“Penyaluran benih kelapa sawit PPKS relatif tetap dibandingkan tahun lalu,” kata Edy Suprianto GM Satuan Usaha Strategis Bahan Tanaman PPKS kepada SAWIT INDONESIA, melalui jawaban via email.
Edy menjelaskan bahwa rendahnya penyerapan benih kelapa sawit lebih disebabkan karena sebagian perusahaan menahan diri untuk melakukan peremajaan terkait likuiditas dan cash flow perusahaan. Walaupun harga CPO tahun ini sudah lebih baik dibandingkan tahun 2016, perusahaan lebih fokus untuk menutup neraca minus di tahun lalu daripada berinvestasi untuk kegiatan peremajaan atau pembukaan areal baru.
Berdasarkan data Ditjen Perkebunan, total penjualan benih sawit PPKS mencapai 20,02 juta butir pada 2016. Jumlah ini sekitar 26% dari keseluruhan penjualan nasional sebanyak 77,2 juta butir.
Edy mengatakan untuk menjaga penjualan benih sawit tetap stabil, PPKS berfokus kepada penjualan ke petani/rakyat. Caranya mengoptimalkan mekanisme PROWITRA (Program Sawit untuk Rakyat) dengan mendatangi sentra perkebunan rakyat.
“Tujuan kami petani memperoleh akses terhadap benih kelapa sawit unggul,” pungkasnya.
Sumber foto: ilustrasi