JAKARTA ,SAWIT INDONESIA – PT Austindo Nusantara Jaya Tbk terus meningkatkan penjualan CPO dan Palm Kernel Oil (PKO) untuk mengantisipasi turunnya harga. Di sembilan bulan pertama tahun ini, emiten berkode ANJT ini mencatat peningkatan volume penjualan CPO sebesar 7,9% menjadi 212.816 mt dibandingkan periode sama tahun lalu, yaitu sebesar 197.216 mt.
Selain itu, ANJ berhasil meningkatkan penjualan PKO sebanyak 1.049 mt yang meningkat sebesar 145,1% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu 428 mt. Namun, volume penjualan PK di 9M2023 mengalami penurunan sebesar 2,0%, sejalan dengan penurunan produksi PK.
Nopri menjelaskan bahwa ANJ membukukan total pendapatan sebesar USD 176,7 juta pada 9M2023, menurun 12,5% dibandingkan periode sama pada tahun sebelumnya. Hal tersebut terutama disebabkan oleh lebih rendahnya harga jual rata-rata CPO, PK dan PKO.
Laba bersih ANJ juga tercatat turun menjadi USD 80,2 ribu pada 9M2023 dari USD 21,0 juta pada periode yang sama pada tahun lalu. Namun, jika dilihat secara kuartalan, laba bersih ANJ mengalami pertumbuhan yang sangat positif.
“Untuk perbandingan secara kuartalan, kami mencatat laba bersih sebesar USD 5,1 juta pada kuartal III 2023. Hal tersebut merupakan peningkatan yang luar biasa, dimana pada kuartal II perusahaan mencatat rugi bersih sebesar USD 1,1 juta. Peningkatan laba bersih terutama disebabkan oleh produksi dan penjualan yang lebih baik pada kuartal III 2023. Sehingga menghasilkan rasio marjin laba bersih (NPM) sebesar 8,2% pada kuartal III 2023, meningkat dari -1,7% pada kuartal II 2023,” jelas Nopri.
Lebih lanjut, hingga 30 September 2023, ANJ mencatat kemajuan atas komitmennya dalam pengembangan perkebunan plasma masyarakat dengan mengalokasikan tambahan 716 Ha lahan inti di perkebunan Papua Barat Daya untuk koperasi-koperasi plasma, sehingga total lahan plasma yang telah dialokasikan di perkebunan tersebut seluas 1.618 Ha. Selain itu, pertumbuhan produksi TBS juga terjadi di dua perkebunan kami yang memasuki profil usia tanaman prima, yaitu perkebunan Kalimantan Barat dan Sumatera Selatan.
“Kami memperkirakan tren positif produksi TBS akan terus berlanjut pada kuartal terakhir tahun 2023 ini. Kami juga berharap dapat mencatatkan pencapaian baru dalam produksi TBS pada tahun 2025. Hal tersebut didukung oleh kemajuan yang sangat baik atas proyek lateralisasi jalan di perkebunan Papua Barat Daya, serta produktivitas yang lebih baik dari tanaman hasil replanting di perkebunan Sumatera Utara I dan Pulau Belitung,” ungkap Nopri.
Selain pertumbuhan produksi dan keuangan, pada kuartal III 2023 ANJ kembali mencatat prestasi dengan berhasil meraih penghargaan IDX Channel Anugerah Inovasi Indonesia (ICAII) 2023 untuk inovasi Sistem Informasi Ketertelusuran Elektronik (eTIS) melalui anak usahanya, PT Austindo Nusantara Jaya Agri (ANJA). Sejak tahun 2021, Grup ANJ telah memulai transformasi digital dengan memperkenalkan sistem ketertelusuran elektronik, eTIS, yang memungkinkan perekaman data secara real-time untuk memastikan TBS yang dibeli dari eksternal berasal dari area yang memenuhi ketentuan RSPO.
Penulis: Indra Gunawan