Mumbai, SAWIT INDONESIA – Industri pengolahan di India mengalihkan pembelian kepada minyak kedelai dan bunga matahari yang harganya di bawah minyak sawit. Selisih harga inilah yang diperkirakan berdampak melemahnya impor sawit ke negara beribukota New Delhi ini.
Saat ini, impor minyak sawit mentah (CPO) ditawarkan dengan harga sekitar $930 per metrik ton, termasuk biaya, asuransi dan pengangkutan (CIF), di India untuk pengiriman Maret. Ada selisih sekitar US$15-US$20/ton dengan minyak kedelai dan bunga matahari ditawarkan masing-masing sekitar $915 dan $910 per ton, seperti dikatakan seorang importir yang dikutip dari Reuters.
Kondisi harga minyak sawit di Bursa Berjangka Malaysia telah meningkat hampir 5% pada tahun 2024 setelah turun 11% pada tahun lalu.
Dengan adanya rekor panen kedelai di Amerika Selatan telah berdampak kepada harga minyak kedelai. Imbasnya pembeli menerima lebih banyak pengiriman minyak kedelai.
“Harga yang lebih tinggi menjauhkan pembeli dari minyak sawit, sehingga membatasi kenaikan harga,” kata Gupta.
Dari segi produksi, harga minyak sawit menjadi lebih premium karena kekeringan yang disebabkan oleh cuaca El Nino membatasi produksi di dua produsen terbesar, Indonesia dan Malaysia.
Di India, negara importir minyak nabati terbesar, pembeli mengurangi impor minyak sawit dan meningkatkan pengiriman kedelai dalam beberapa bulan mendatang, kata Sanjeev Asthana, CEO Patanjali Foods Ltd.
Rajesh Patel, Managing Partner dan broker GGN Research menguraikan bahwa pelaku industri refineri menghitung margin antara membeli minyak sawit dengan minyak kedelai maupun bunga matahari. Dari kalkulasi tersebut, margin positif lebih diperoleh dengan membeli minyak kedelai dan minyak matahari, sehingga mendorong peningkatan pembelian soft oils.
India membeli minyak sawit terutama dari india, Malaysia dan Thailand. Sementara pembelian minyak kedelai dan minyak bunga matahari dari Argentina, Brazil, Rusia dan Ukraina.
Karena biaya pengangkutan yang lebih tinggi, harga minyak sawit menjadi lebih mahal bagi pembeli di Eropa dan diperdagangkan di Eropa dengan harga premium hingga $100 per ton dibandingkan minyak kedelai, minyak kanola, dan minyak bunga matahari, kata dealer rumah perdagangan global yang berbasis di Singapura.
“Meskipun harga yang tinggi kemungkinan akan menekan konsumsi rumah tangga, permintaan industri terhadap minyak sawit kemungkinan akan tetap terjaga,” kata dealer dari Singapura.