KOTABARU, SAWIT INDONESIA – PT Golden Hope Nusantara akan memproduksi minyak goreng kemasan untuk mengisi kebutuhan di Kalimantan khususnya Kalimantan Selatan. Penjualan minyak goreng bermerek “Alif” ini ditargetkan dapat berjalan Maret 2018.

“Tahap awal, produksi minyak goreng Alif sebesar 300 ton per bulan. Untuk kapasitas produksi terpasang bisa sebesar 1.100-1.200 ton per bulan,”kata General Manager PT GH Nusantara, Mohd Hamdi Abdul Karim, dalam kegiatan Kunjungan Media, di kantornya berada di Kotabaru, Kalimantan Selatan, pada Kamis ( 26 Juli 2018).

Pasar minyak goreng di Kalimantan cukup tinggi permintaannya karena selama ini pasokan dari Jawa dan Sumatra. Belum ada pabrik minyak goreng di Kalimantan yang bisa memproduksi sekaligus mengemas sendiri.

“Makanya minyak goreng ini dinamakan Alif, yang artinya pertama. Seluruh kegiatan mulai produksi, pengemasan, dan jualnya berada di Kalimantan,”tambah Hamdi.

Hamdi Abdul Karim menuturkan bahwa pemasaran minyak goreng “Alif” akan fokus di wilayah Kalimantan Selatan, setelah itu baru diperluas ke Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur.

“Minyak goreng Alif adalah minyak goreng pertama yang diproduksi dan dikemas langsung dari Kalimantan. Harga migor akan kompetitif dengan produk di pasaran,”kata Hamdi.

Minyak goreng Alif akan dikemas dalam ukuran 1 liter dan 2 liter dengan harga sesuai aturan Pemerintah. Selain itu, perusahaan akan mendirikan fasilitas pengemasan minyak goreng dengan nilai investasi Rp 3 miliar.

“Pembangunan fasilitas pengemasan berjalan Desember mendatang. Direncanakan selesai dalam waktu dua sampai tiga bulan, berikutnya. Setelah itu, minyak goreng siap dijual pada Maret tahun depan,” papar Hamdi.

PT Golden Hope Nusantara memproduksi produk turunan sawit yaitu RBD Palm Oil, RBD Palm Olein, Stearin, dan Palm Fatty Acid Distillate. Perusahaan menempati lahan seluas 34 hektare di Kotabaru, Kalimantan Selatan. Anak usaha Minamas Plantation ini mulai beroperasi 2013. Kapasitas produksinya berjumlah 2.500 metrik ton per hari. Fasilitas penunjang kilang CPO antara lain dermaga dan tanki penyimpanan.

Sumber bahan baku berasal dari pasokan Tandan Buah Segar (TBS) untuk diolah menjadi CPO dari kebun Minamas untuk memenuhi 60 persen kebutuhan kilang PT GHN. Selain itu, PT GHN juga melakukan pembelian Tandan Buah Segar (TBS) dari pihak ketiga di sekitarnya sebanyak 40 persen dari total kebutuhan produksi.

Share.
Exit mobile version