JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Golden Agri Resources (GAR) Ltd membukukan pendapatan US$ 6,43 miliar pada 2019. Emiten di Bursa Singapura ini mampu menjaga kenaikan VOLUME penjualan produk sawit dan turunannya, di saat pelemahan harga sepanjang tahun lalu.
Berdasarkan laporan tahunan 2019, Golden Agri tergerus pendapatannya 10% dibandingkan tahun lalu sebesar US$ 7,16 miliar. Walaupun demikian, EBITDA perusahaan mampu terdongkrak 22% menjadi US$ 697 juta di tahun lalu. Kenaikan ini ditopang segmen bisnis hilir yang meningkat penjualannya.
Pada tahun lalu, sektor hulu perusahaan mengalami pelemahan. Output produksi Tandan Buah Segar (TBS) sawit turun menjadi 9,8 juta ton, lebih rendah daripada tahun 2018 berjumlah 10,5 juta ton. Imbasnya, hasil produksi minyak sawit (CPO) tergerus 7% menjadi 2,91 juta ton. Golden Agri mengelola 46 pabrik sawit dengan total kapasitas produksi 13,42 juta ton.
Beruntung, kinerja sektor hilir Golden Agri sangatlah cemerlang. Dengan total kapasitas refineri 5 juta ton per tahun, rerata utilisasi mencapai 94% sepanjang tahun lalu. Selain itu, pabrik pengolahan kernel sebesar 1,76 juta ton dan pabrik biodiesel berkapasitas 600 ribu ton dapat mencapai kapasitas penuh. Adapula, pabrik oleokimia berkapasitas 440 ribu ton yang menghasilkan fatty acid dan gliserin.
Secara keseluruhan, total volume penjualan sawit, lauric dan produk lainnya mencapai 10,8 juta ton atau lebih 6% dari tahun 2018 berjumlah 10,2 juta ton. Ekspor Golden Agri difokuskan kepada India dan Tiongkok.