• Beranda
  • Rubrik
    • Analisis
    • Artikel
    • Berita Terbaru
    • Edisi Terbaru
    • Event
    • Hama Penyakit
    • Hot Issue
    • Inovasi
    • Kinerja
    • Oase
    • Palm Oil Good
    • Pojok Koperasi
    • Profil Produk
    • Sajian Utama
    • Seremoni
    • Sosok
    • Tata Kelola
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
Facebook Twitter Instagram
Saturday, 23 September 2023
Trending
  • Nama Fenny Sofyan dari Astra Agro Masuk Jajaran Top 50 Kartini Humas Indonesia
  • Gubernur Sumatera Utara Hassanudin Meminta Penyaluran Pupuk Subsidi Harus Tepat Sasaran
  • Kemenperin Dukung Ekspor Minyak Jelantah ke Amerika Serikat
  • Cegah Karhutla, Kayung Agro Lestari Gelar Apel Siaga
  • Malam Batik Dari Sawit Solusi Kurangi Parafin di Industri Batik Indonesia
  • Meningkatkan Nilai Ekspor Nonmigas Indonesia Dengan Inisiatif, Serta Kreativitas Baru
  • Hilirisasi Sawit Meroket di Era Jokowi
  • Bumitama Agri Raih Penghargaan Asiamoney Award 2023 Untuk 4 Kategori
Facebook Instagram Twitter YouTube
Majalah Sawit Indonesia OnlineMajalah Sawit Indonesia Online
Subscribe
  • Beranda
  • Rubrik
    • Analisis
    • Artikel
    • Berita Terbaru
    • Edisi Terbaru
    • Event
    • Hama Penyakit
    • Hot Issue
    • Inovasi
    • Kinerja
    • Oase
    • Palm Oil Good
    • Pojok Koperasi
    • Profil Produk
    • Sajian Utama
    • Seremoni
    • Sosok
    • Tata Kelola
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
Majalah Sawit Indonesia OnlineMajalah Sawit Indonesia Online
Home » Generasi Milenial Kurang Minat Menjadi Petani
Berita Terbaru

Generasi Milenial Kurang Minat Menjadi Petani

By Redaksi SI5 months ago2 Mins Read
WhatsApp Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Email
Share
WhatsApp Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Email

JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) berpendapat, kaum muda atau milenial kurang minat menjadi petani merupakan ancaman bagi negara agraris.

Ketua Panitia Khusus (Pansus) II DPRD Kalsel imam Suprayogo yang membahas Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Kepala Daerah (KDH) provinsi setempat Tahun Anggaran 2022, sebelum rapat paripurna internal di Banjarmasin, Rabu.

Kurangnya minat kaum muda menjadi petani, termasuk Kalsel, menarik perhatian DPRD provinsi setempat dan hal itu wakil rakyat di “Rumah Banjar” sebagai sebuah ancaman besar bagi Indonesia yang notabene merupakan negara agraris.

Baca juga :   Terra Drone Ekspansi ke Sektor Pertanian dengan Mengakuisisi Bisnis Avirtech

Persoalan kurangnya minat kaum muda menjadi petani tertuang dalam draf rekomendasi Pansus II terhadap LKPj  KDH Kalsel 2022 pada subsektor pertanian tanaman pangan, peternakan dan ketahanan pangan. 

Dalam draf tersebut, menekankan sangat pentingnya regenerasi petani agar terjadi kesinambungan dan terjadi inovasi oleh para petani milenial sehingga potensi hasil panen bisa lebih maksimal.

Anggota DPRD Kalsel dua periode itu  memperkirakan, ada beberapa alasan mengapa generasi muda kurang tertarik dalam dunia pertanian antara lain mereka menganggap ketinggalan zaman, penuh risiko, tidak ada pengembangan karier, tidak tersedianya lahan dan lain sebagainya.

Baca juga :   Meningkatkan Nilai Ekspor Nonmigas Indonesia Dengan Inisiatif, Serta Kreativitas Baru

Karenanya, menurut Imam Suprastowo kelahiran Bojonegoro Jawa Tengah yang mengaku anak petani itu, banyak lulusan sarjana pertanian yang memilih bekerja di luar disiplin ilmu yang mereka tempuh.

Oleh karena itu pula, wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel VII/Kota Banjarbaru dan Kabupaten Tanah Laut (Tala) tersebut berharap, nanti rekomendasi atau hasil-hasil pembahasan Pansus II perlu tindak lanjut, sehingga segala program betul-betul menjadi sebuah solusi dari permasalahan dan tantangan yang ada.

Baca juga :   Cegah Karhutla, Kayung Agro Lestari Gelar Apel Siaga

“Harapan kita, tindak lanjut dari Pansus ada dan betul-betul dijalankan, sebagai perbaikan-perbaikan untuk ke depannya,”  ucap Iman Suprastowo.

Sebagai catatan Kalsel dengan luas wilayah lebih kurang 3,7 juta hektare yang kini berpenduduk lebih empat juta jiwa tersebar pada terbagi 13 kabupaten/kota juga merupakan daerah agraris dan hingga Tahun 2015 masih berstatus sebagai penyangga pangan nasional.

Sumber: kalsel.antaranews.com

Share. WhatsApp Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Email Telegram

Related Posts

Nama Fenny Sofyan dari Astra Agro Masuk Jajaran Top 50 Kartini Humas Indonesia

4 hours ago Berita Terbaru

Gubernur Sumatera Utara Hassanudin Meminta Penyaluran Pupuk Subsidi Harus Tepat Sasaran

1 day ago Berita Terbaru

Kemenperin Dukung Ekspor Minyak Jelantah ke Amerika Serikat

1 day ago Berita Terbaru

Cegah Karhutla, Kayung Agro Lestari Gelar Apel Siaga

1 day ago Berita Terbaru

Malam Batik Dari Sawit Solusi Kurangi Parafin di Industri Batik Indonesia

1 day ago Berita Terbaru

Meningkatkan Nilai Ekspor Nonmigas Indonesia Dengan Inisiatif, Serta Kreativitas Baru

1 day ago Berita Terbaru

Bumitama Agri Raih Penghargaan Asiamoney Award 2023 Untuk 4 Kategori

1 day ago Berita Terbaru

Wanita Indonesia untuk Dunia Ramah Ozon dan Iklim

1 day ago Berita Terbaru

Bungkil Sawit Jadi Pakan Ternak

1 day ago Berita Terbaru
Edisi Terbaru

Cover Majalah Sawit Indonesia Edisi 143

Edisi Terbaru 6 days ago1 Min Read
Event

Advokasi Sawit Dan Peluncuran Buku Mitos Vs Fakta Sawit

Event 1 month ago2 Mins Read
Latest Post

Nama Fenny Sofyan dari Astra Agro Masuk Jajaran Top 50 Kartini Humas Indonesia

4 hours ago

Gubernur Sumatera Utara Hassanudin Meminta Penyaluran Pupuk Subsidi Harus Tepat Sasaran

1 day ago

Kemenperin Dukung Ekspor Minyak Jelantah ke Amerika Serikat

1 day ago

Cegah Karhutla, Kayung Agro Lestari Gelar Apel Siaga

1 day ago

Malam Batik Dari Sawit Solusi Kurangi Parafin di Industri Batik Indonesia

1 day ago
WhatsApp Telegram Facebook Instagram Twitter
© 2023 Development by Majalah Sawit Indonesia Development Tim.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.