• Beranda
  • Rubrik
    • Analisis
    • Artikel
    • Berita Terbaru
    • Edisi Terbaru
    • Event
    • Hama Penyakit
    • Hot Issue
    • Inovasi
    • Kinerja
    • Oase
    • Palm Oil Good
    • Pojok Koperasi
    • Profil Produk
    • Sajian Utama
    • Seremoni
    • Sosok
    • Tata Kelola
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
Facebook Twitter Instagram
Kamis, 2 Februari 2023
Trending
  • Bentuk Ekosistem Logistik Nasional
  • Harga Referensi CPO Turun, Periode Februari 2023
  • DLHK Riau Minta Perusahaan Siaga Karhutla
  • Indonesia’s FOLU Net Sink 2030, Sebagai Bentuk Komitmen Provinsi Sumatera Barat
  • Ibu Negara dan Oase-KIM Dukung Penguatan Pangan Nasional
  • GAPKI Bermanfaat Untuk Semua
  • Kapasitas Terpasang Pembangkit EBT 2022 Lebihi Target
  • Akibat Banjir Panen TBS Tertunda
Facebook Instagram Twitter YouTube
Majalah Sawit Indonesia OnlineMajalah Sawit Indonesia Online
Subscribe
  • Beranda
  • Rubrik
    • Analisis
    • Artikel
    • Berita Terbaru
    • Edisi Terbaru
    • Event
    • Hama Penyakit
    • Hot Issue
    • Inovasi
    • Kinerja
    • Oase
    • Palm Oil Good
    • Pojok Koperasi
    • Profil Produk
    • Sajian Utama
    • Seremoni
    • Sosok
    • Tata Kelola
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
Majalah Sawit Indonesia OnlineMajalah Sawit Indonesia Online
Home » Gaya Jokowi Membangun Diplomasi Sawit
Berita Terbaru Sajian Utama

Gaya Jokowi Membangun Diplomasi Sawit

By Redaksi SIFebruari 21, 20183 Mins Read
WhatsApp Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Email
Jokowi Uni Eropa
Jokowi Uni Eropa
Share
WhatsApp Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Email

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memposisikan dirinya sebagai pembela sawit Indonesia di hadapan negara lain. Menciptakan pengaruh positif terhadap perdagangan ekspor sawit dalam tiga tahun terakhir.

Dari awal menjabat, Presiden Jokowi menempatkan posisinya sebagai advokat sawit di hadapan negara lain. Sebulan setelah dilantik menjadi Presiden RI, Jokowi mengusulkan minyak sawit masuk Development Goods termasuk empat komoditas lain karet, rotan, kertas, dan produk perikanan. Usulan ini disampaikan dalam pertemuan para Pemimpin Ekonomi APEC di Beijing, Tiongkok, pada pertengahan November 2014.

Dalam pandangan Presiden Jokowi, hampir 50% produksi minyak sawit berasal dari 4,7 juta petani di seluruh Indonesia. Fasilitasi perdagangan melalui APEC diharapkan membantu sawit untuk memaksimalkan pengentasan kemiskinan, peningkatan kesejahteraan petani, dan pembangunan pedesaan.

Hingga tahun ini, sikap Presiden Joko Widodo tetap sama terhadap sawit. Di saat, Parlemen Uni Eropa mengusulkan penghentian konsumsi biodiesel berbasis sawit dari Indonesia. Jokowi berani meminta sejumlah kepala negara wilayah Eropa supaya hambatan perdagangan dihentikan.

Baca juga :   Operasi Pasar Stabilkan Harga dan Pengendalian Inflansi Aceh

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Uni Eropa menghentikan diskriminasi terhadap kelapa sawit. Kampanye hitam terhadap kelapa sawit dianggap merugikan, baik ekonomi maupun citra negara produsen sawit.

“Resolusi Parlemen Uni Eropa dan sejumlah negara Eropa mengenai kelapa sawit dan deforestasi serta berbagai kampanye hitam tidak saja merugikan kepentingan ekonomi, tapi juga merusak citra negara produsen sawit,” ujar Jokowi dalam siaran pers Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin, pada pertengahan 2017.

Jokowi mengatakan hal tersebut saat berbicara di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Peringatan 40 Tahun Kerja Sama Kemitraan ASEAN-Uni Eropa. Acara itu digelar pada Selasa, 14 November 2017, di Philippine International Convention Center (PICC), Manila, Filipina.

Baca juga :   Rapat Koordinasi Tahun 2023 Bersama 43 Cabang, Memperbaiki Sektor Pangan

Menurut Jokowi, isu kelapa sawit sangat dekat dengan upaya memberantas kemiskinan, mempersempit kesenjangan pembangunan, serta membangun ekonomi yang inklusif. Apalagi saat ini terdapat 17 juta orang Indonesia yang hidupnya, baik langsung maupun tidak langsung, terkait dengan kelapa sawit, di mana 42 persen lahan perkebunan kelapa sawit dimiliki petani kecil.

Karena itu, Jokowi meminta diskriminasi terhadap kelapa sawit di Uni Eropa segera dihentikan. Sejumlah sikap dan kebijakan yang dianggap merugikan kepentingan ekonomi dan merusak citra negara produsen sawit juga harus dihilangkan.

Jokowi menyampaikan Indonesia memahami pentingnya isu sustainability. Karena itu, berbagai kebijakan terkait dengan sustainability telah diambil, termasuk pemberlakuan sertifikasi Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO). Pernyataan Presiden Jokowi ini juga mendapat dukungan penuh Perdana Menteri Malaysia Najib Razak. Indonesia dan Malaysia adalah negara penghasil kelapa sawit dunia.

Baca juga :   Peran Penting Pekebun Sawit untuk Keberlanjutan Kelapa Sawit Indonesia

Prof. Hikmahanto Juwana, Guru Besar Hukum Internasional di Universitas Indonesia tidak heran dengan keberanian Jokowi membela sawit. Menurutnya, keberanian Presiden Jokowi sangat tepat karena sawit merupakan komoditi andalan Indonesia.“ “Persyaratan yang diminta Uni Eropa ini kadang mengada-ada,” ujarnya.

 

Hikmahanto Juwana menjelaskan bahwa presiden dan perwakilan Indonesia harus tetap aktif mengkampanyekan sawit di negara pembeli. “Indonesia harus terus memastikan agar sawit asal Indonesia bisa diterima oleh pelaku usaha dan masyarakat global,” ujarnya.

Related posts:

  1. Sri Rahayu, Petani Swadaya Program Musim Mas-IFC: Sawit Menghidupi Keluarga Saya
  2. Memperkuat ISPO Sektor Hilir
  3. Promosi Sawit Perlu Ditingkatkan
  4. 110 Tahun Kelapa Sawit, Sejahterakan Indonesia
Share. WhatsApp Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Email Telegram

Related Posts

Bentuk Ekosistem Logistik Nasional

2 jam ago Berita Terbaru

Harga Referensi CPO Turun, Periode Februari 2023

3 jam ago Berita Terbaru

DLHK Riau Minta Perusahaan Siaga Karhutla

4 jam ago Berita Terbaru

Indonesia’s FOLU Net Sink 2030, Sebagai Bentuk Komitmen Provinsi Sumatera Barat

5 jam ago Berita Terbaru

Ibu Negara dan Oase-KIM Dukung Penguatan Pangan Nasional

6 jam ago Berita Terbaru

GAPKI Bermanfaat Untuk Semua

7 jam ago Sajian Utama

Kapasitas Terpasang Pembangkit EBT 2022 Lebihi Target

8 jam ago Berita Terbaru

Akibat Banjir Panen TBS Tertunda

9 jam ago Berita Terbaru

Gunakan BSF, Korindo Fasilitasi Pengolahan Limbah Organik Pertama di Indonesia

9 jam ago Berita Terbaru
Edisi Terbaru
Edisi Terbaru

Cover Majalah Sawit Indonesia, Edisi 135

Redaksi SI3 hari ago1 Min Read
Event
Event

Talkshow Sawit Indonesia Award 2022

Redaksi2 bulan ago1 Min Read
Latest Post

Bentuk Ekosistem Logistik Nasional

2 jam ago

Harga Referensi CPO Turun, Periode Februari 2023

3 jam ago

DLHK Riau Minta Perusahaan Siaga Karhutla

4 jam ago

Indonesia’s FOLU Net Sink 2030, Sebagai Bentuk Komitmen Provinsi Sumatera Barat

5 jam ago

Ibu Negara dan Oase-KIM Dukung Penguatan Pangan Nasional

6 jam ago
WhatsApp Telegram Facebook Instagram Twitter
© 2023 Development by Majalah Sawit Indonesia Development Tim.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

Go to mobile version