JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Setelah Joko Supriyono terpilih kembali menjadi Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) untuk periode 2018 – 2023 melalui Musyawarah Nasional (Munas ke-10), pada Maret 2018. Selanjutnya, organisasi yang berdiri sejak 1981 mempunyai formatur baru yang dilantik dan dikukuhkan oleh Joko Supriyono, pada Sabtu (21/4), di Jakarta.
Saat ini, GAPKI memiliki cabang yang tersebar di wilayah yakni Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Riau, Jambi, Bengkulu, Aceh, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara dan Sulawesi.
Pada pidato sambutannya, Joko Supriyono menyampaikan pentingnya dukungan dan kerjasama serta kontribusi anggota pengurus untuk menjalankan program kerja yang diamanatkan Munas. “Pengurus GAPKI Cabang, yang sebenarnya menjadi front liner yang menaungi langsung para anggota,” ujarnya.
Dalam kepengurusan periode 2018-2023, Joko Supriyono ditopang tiga wakil ketua umum (waketum) yaitu Kacuk Sumarto (Wakil Ketua Umum Bidang Urusan Organisasi), Susanto Yang (Wakil Ketua Umum Urusan Kebijakan Publik), dan Togar Sitanggang (Urusan Perdagangan dan Keberlanjutan).
Adapun Kanya Lakshmi Sidarta menjabat Sekretaris Jenderal dan Bendahara Umum adalah Mona Surya. Jumlah ketua bidang bertambah menjadi 15 orang daripada periode 2015-2018 berjumlah 13 ketua bidang. Total jumlah pengurus periode sekarang mencapai 80 orang.
Selanjutnya, Joko Supriyono menambahkan dukungan Dewan Pembina dan Dewan Pengawas juga dibutuhkan untuk memberikan arahan kepada pengurus khusunya yang bersifat strategis bagi GAPKI dan industri sawit.
Menurutnya bekerja keras, menyumbangkan sebagian pikiran dan energi untuk memajukan industri sawit sebagai kontribusi kepada bangsa dan negara Indonesia diperlukan. “Dan, yang terpenting bekerja sebagai pengurus GAPKI adalah ibadah dan amal sukarela sehingga yang pekerjaan mulia,” pesan Ketua Umum GAPKI.
Dalam pandangan Joko, perkembangan perkebunan kelapa sawit cukup pesat. Tidak bisa dipungkiri sejalan dengan pesatnya perkebunan kelapa sawit baik perusahaan dan atau inti maupun rakyat atau plasma telah mendorong berkembangnya industri sawit menuju ke sektor hilir.
Kendati, kelapa sawit saat ini sebagai pengganti komoditas unggulan yang sudah “hilang” seperti rempah, cengkeh, tebu, kakao. Dan, kini kelapa sawit sudah menjadi komoditas strategis nasional tetap saja mengahadapi tantangan yang cukup serius. Berbeda dengan kopi. Kopi hanya bersaing dengan sesama negara produsen kopi, sehingga hanya persoalan produktivitas, dan daya saing.
“Market untuk produsen kopi bisa dikatakan friendly. Sementara, kelapa sawit selain persoalan produktifitas dan daya saing, juga dihadapkan dengan pasar, beberapa pasar yang tidak friendly karena persaingan dagang maupun politik,” kata Joko.
Susunan Pengurus Pusat GAPKI 2018-2023
Ketua Umum : Joko Supriyono
Wakil Ketua Umum I (Urusan Organisasi) : Kacuk Sumarto
Wakil Ketua Umum II (Urusan Kebijakan Publik): Susanto
Wakil Ketua Umum III (Urusan Perdagangan dan Keberlanjutan): Togar Sitanggang
Sekretaris Jenderal: Kanya Lakshmi Sidarta
Wakil Sekjen: Agam Fatchurohman
Bendahara Umum: Mona Surya
Wakil Bendahara Umum: Tjokro Putro Wibowo
Ketua-Ketua Bidang
Ketua Bidang Organisasi dan Kerjasama Asosiasi : Dr.Ir Hinsantopa Simatupang
Ketua Bidang Komunikasi : Tofan Mahdi
Ketua Bidang Advokasi dan Hukum : Herman Heru Suprobo
Ketua Bidang Kampanye Positif : Rudy Prasetya
Ketua Bidang Perpajakan dan Fiskal : Bambang Aria Wisena
Ketua Bidang Agraria dan Tata Ruang : Eddy
Martono
Ketua Bidang Otonomi Daerah : Balaman Tarigan
Ketua Bidang Ketenagakerjaan : Sumarjono Saragih
Ketua Bidang Kemitraan dan Pembinaan Petani: Suryanto Bun
Ketua Bidang Agro Industri : Rediman Silalahi
Ketua Bidang Perdagangan dan Promosi : Master P Tumanggor
Ketua Bidang Luar Negeri : Fadhil Hasan
Ketua Bidang Sustainability : Bambang Dwi Laksono
Ketua Bidang Implementasi ISPO: Bambang Wijanarko
Ketua Bidang Riset dan Peningkatan Produktivitas: Dr Ir Hasril Siregar