JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Ketua Umum Gabungan Pengusaha Minyak Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Eddy Martono mengungkapkan penyebab anjloknya ekspor sawit Indonesia lantaran pasokan minyak nabati nonsawit saat ini sedang melimpah. Hal itu kemudian membuat harga minyak kedelai dan biji bunga matahari menjadi lebih murah dibanding minyak sawit.
“Karena suply minyak nabati lain bagus. Saya cek harga minyak bunga matahari lebih murah dibandingkan minyak sawit dan ini tidak masuk akal, ternyata yang terjadi adalah suply minyak bunga matahari sedang bagus,” ujar Eddy saat dihubungi, Selasa (17/10/2023).
Menurut Eddy, beberapa negara pun seperti Uzbeksitan yang kemudian mengalihkan pembeliannya dari minyak sawit ke non-sawit.
“Untuk saat ini suplay kedelai juga bagus, contoh waktu bulan September lalu saya ke Uzbekistan. Ini bisa membuat negara importir sementara mengalihkan pembelian ke minyak nabati lain,” ucapnya.
Anjloknya ekspor itu, ujar Eddy, memang tak hanya karena kondisi ekonomi global, tapi juga efek dari dalam negeri.
“Jangan sampai sejarah karet kita berulang. Dan, ini tidak bisa hanya dibebankan kepada pelaku usaha. Pembuat kebijakan harus aktif dan sinkron,” ucap Eddy.
Sebab, kata dia, kebijakan yang tidak sinkron di dalam negeri telah berdampak pada penurunan ekspor sawit Indonesia.
“Harus satu badan untuk mengatur ini, jadi satu bahasa. Pelaku usaha bisa mendapatkan kepastian berusaha,” kata Eddy.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik melaporkan terjadi penurunan nilai ekspor pada minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO). Tercatat nilai ekspor komoditas tersebut mencapai US$1,84 miliar atau sekitar Rp28,94 triliun pada September 2023. Angka ini turun 23,54 persen dibanding nilai ekspor pada September 2022 lalu yang mencapai US$2,41 miliar atau setara Rp37,89 triliun.
Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menyebut penurunan nilai ekspor CPO didorong oleh penurunan harga dan juga volume ekspornya.
“Volume ekspor minyak kelapa sawit bulan ini turun 22,57 persen,” ucapnya, Senin (16/10/2023).
Penulis: Indra Gunawan