Mendukung upaya Green Growth Plan yang telah diimplementasikan Provinsi Sumatera Selatan, Gapki Sumsel bekerjasama dengan Universitas Sriwijaya (Unsri) menyusun rencana tata kelola gambut yang lebih baik.
“Kita sudah bekerjasama dengan Unsri (Universitas Sriwijaya) yang menjadi bagian dalam konsorsium untuk menjalankan penelitian terutama lahan gambut,” kata Harry Haryanto, Ketua Gapki Cabang Sumatera Selatan.
Menurut Harry Haryanto, kerjasama tersebut dilakukan karena Universitas Sriwijaya bagian dari perguruan tinggi yang tergabung dalam Konsorsium Perguruan Tinggi untuk Indonesia Hijau (Petuah). Diantara kedua belah pihak sudah sudah menjalin kerjasama melalui Memorandum of Understanding (MoU). Dalam hal ini, Universitas Sriwijaya bertugas untuk mengevaluasi bagaimana tata kelola gambut yang dilakukan oleh perusahaan.
“Mereka yang akan melakukan penelitian lapangan terhadap perusahaan-perusahaan perkebunan di Sumsel dan bagaimana perusahaan perkebunan itu dapat menghasilkan di lahan gambut. Apa yang sudah dilakukan oleh perusahaan, dimana kelebihannya, dimana kekurangannya. Kekurangannya dapat diperbaiki karena perusahaan sudah ada SOP,” jelas Harry.
(Ulasan lengkap silakan baca Majalah SAWIT INDONESIA Edisi 15 Januari 2016 – 15 Februari 2017)