Pemerintah memberikan dukungan penuh dalam pelaksanaan Musyawarah Nasional ke-X Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI). Joko Supriyono terpilih kembali menjadi Ketua Umum GAPKI periode 2018-2021.
Menko Perekonomian Darmin Nasution kelapa sawit saat ini menjadi komoditas penting yang mempengaruhi perekonomian Indonesia. Kalau kelapa sawit berhasil baik, maka ekonomi rakyat dan negara akan baik. Karena itu, apapun tantangannya, semua masalah terkait sawit harus kita hadapi.
“Kita semua harus mampu memberikan penjelasan, perlawan atau apapun itu dalam upaya menghadapi bukan hanya kampanye negatif tetapi juga propaganda yang tidak fair,” kata Darmin dalam sambutan pada Musyawarah Nasional X Gabungan Pengusaha Sawit Indonesia (GAPKI) di Hotel Fairmont, Rabu (14 Maret 2018).
Pemerintah bersama dunia usaha harus bekerjasama untuk melakukan perlawanan dalam menghadapi kampanye negatif itu. “Di dalam negeri, kita punya BPDP dan di luar negeri kita punya CPO Fund untuk membela kepentingan sawit Indonesia. Melalui keberadaan kedua lembaga itu serta dukungan pemangku kepentingan sawit lain, akan menunjukkan kelapa sawit merupakan komoditas yang perlu kita kembangkan dan bela bersama,” ujarnya.
Joko Supriyono, Ketua Umum GAPKI, mengatakan Munas ke-X mengambil tema Kemitraan Dengan Petani Sawit Demi Kesejahteraan Bangsa sebagai upaya GAPKI membantu pemerintah dalam pengentasan kemiskinan.
“Kami berterimakasih atas kehadiran Bapak Menko pagi ini. Bagi kami yang paling membanggakan adalah dukungan besar dari pemerintah kepada industri sawit. Terutama berkaitan advokasi dan mendukung counter atas kampanye negatif,” tambahnya.
Dalam Munas ke-X, Joko Supriyono mendapatkan dukungan penuh dari anggota untuk melanjutkan amanah sebagai Ketua Umum GAPKI periode 2018-2021. Selama periode kepemimpinannya, Alumni Universitas Gajah Mada ini mampu menjalin hubungan baik dengan pemerintah dan memperkuat posisi industri sawit sebagai komoditas bernilai strategis dan diperhitungkan kontribusinya bagi perekonomian.
Kemitraan petani
Pada Munas ke-X, pengurus Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) meneguhkan komitmen untuk membangun kemitraan dengan petani sebagai upaya meningkatkan produktivitas dan pengentasan kemiskinan di pedesaan. Joko Supriyono, menjelaskan perusahaan anggota GAPKI punya komitmen mengurangi ekspansi melalui optimalisasi kegiatan intensifikasi.
“Kami juga mendukung kebijakan pemerintah untuk mengurangi ekspansi lalu fokus intensifikasi sebagai bagian peningkatan produktivitas,” kata Joko Supriyono dalam pidatonya.
Sehubungan dengan kegiatan peningkatan produktivitas sawit rakyat. Anggota GAPKI sudah menjalankan kegiatan kemitraan di provinsi sentra produksi sawit Indonesia. Pertama, memperkuat kemitraan dengan kebun rakyat terutama plasma yang sudah dibangun dulu. Walaupun dulu statusnya plasma tetapi sekarang banyak kebun plasma sudah menjadi kebun mandiri. Joko mengatakan salah satu upaya yang dilakukan melaui percepatan replanting kebun plasma. Untuk itu, kerjasama bekerjasama dengan perbankan akan menjadi opsi diluar program hibah replanting BPDP-KS.
“Hingga 2017, program kemitraan replanting seluas 800 ribu hektara. Luasan ini akan ditingkatkan sampai 900 ribu hektare pada 2019,” kata Joko.