JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) memaparkan update perkembangan industri sawit Indonesia di hadapan Pengurus Konferensi Waligereja Indonesia (KWI). Pertemuan ini dipimpin oleh Susanto Yang, Wakil Ketua Umum II GAPKI Urusan Kebijakan Publik, Jumat (24 Agustus 2018).
Dalam pertemuan ini, Pengurus KWI terdiri dari 9 Uskup Agung yang berasal dari berbagai daerah. Sementara itu, pengurus GAPKI yang hadir antara lain
Direktur Eksekutif GAPKI Mukti Sardjono, Ketua GAPKI Cabang Sumatera Selatan Harry Hartanto, Sekretaris III GAPKI Pusat Steaven Halim, Susila Darma Wati dan Eko Tamba dari Sekretariat GAPKI Pusat.
Diskusi GAPKI dengan KWI dibuka oleh Uskup Agung Jakarta Mgr Ignatius Suharyo. Diskusi dipandu oleh Uskup Agung Samarinda Mgr. Yustinus Harjosusanto.
Susanto memaparkan perkembangan industri sawit Indonesia serta peranannya dalam perekonomian. Pada 2017, komoditas sawit menjadi penyumbang devisa terbesar sebesar Rp 318,78 triliun dan menyerap tenaga kerja sebanyak 17 juta orang.
Dari aspek keberlanjutan, kata Susanto, perusahaan mengikuti sertifikasi ISPO yang diwajibkan dalam regulasi. Hingga tahun ini, sudah ada 660 perusahaan sawit yang menjadi pemegang sertifikat ISPO.
Perwakilan KWI juga memberikan informasi terkait dengan isu yang berkembang di masyarakat terkait dengan industri sawit. Salah satu isu yang berkembang adalah masyarakat mengeluhkan harga TBS yang rendah yang mengakibat masyarakat malas untuk mengelola kebunnya sehingga masyarakat tidak mempunyai penghasilan tetap.
KWI menyadari bahwa sawit berperan dalam membangun daerah terpencil. KWI berharap dalam pengelolaan perkebunan sawit, perusahaan dapat memperhatikan hak ulayat, fasilitas ibadah, dapat memberikan penghasilan tetap kepada masyarakat dan juga pengelolaan kebun yang berwawasan lingkungan.
Pada penutup diskusi Mgr. Ignatius Suharyo menuturkan, “Kami percaya bahwa yang diusahakan demi kemuliaan Tuhan dan kesejahteraan sosial rakyat Indonesia. Moga-moga segala usaha yang telah dilaksanakan dan rencana-rencana untuk meningkatkan kinerja perusahaan sungguh-sungguh menjadi berkah bagi seluruh rakyat Indonesia. Selamat melayani masyarakat!”