JAKARTA, SAWIT INDONESIA –Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) kembali akan menggelar konferensi sawit berkelas internasional. Konferensi sawit ini biasa disebut Indonesian Palm Oil Conference (IPOC), pada 1 – 3 November 2023, tepanya di Bali International Convention Center, Westin Resort, Nusa Dua – Bali.
Ketua Panitia IPOC 2023 sekaligus Bendahara Umum GAPKI, Mona Surya, mengatakan pihaknya kembali menyelenggarakan 19th Indonesian Palm Oil Conference and 2024 Price Outlook (IPOC 2023) dengan mengusung tema ‘Enhancing Resiliency Amid Market Uncertainty’.
“Konferensi (IPOC 2023) menawarkan analisis situasi pasar minyak nabati dunia sehubungan dengan peraturan global terkini dan dampaknya terhadap industri minyak sawit, kebijakan minyak sawit Indonesia dan perspektif pasar dari negara-negara importir minyak sawit,” ujarnya, saat konferensi pers, yang diadakan secara virtual, pada Selasa (3 Oktober 2023).
“Disamping itu, IPOC 2023 akan membahas situasi pasokan dan permintaan minyak sawit di dunia. Serta prospek harga untuk tahun mendatang yang dibawakan oleh pembicara-pembicara ahli minyak nabati senior dunia untuk menguak tren harga. Dengan menghadirkan Thomas Mielke (Oil World), Nagaraj Meda (Transgraph) dan Dorab Mistry (Godrej International Ltd),” kata Mona.
Menurut Mona, IPOC merupakan wadah para pemangku kepentingan baik tingkat nasional maupun internasional, untuk bersama-sama membahas isu-isu strategis seputar industri kelapa sawit.
“Selain konferensi, juga akan diselenggarakan pameran untuk memberikan informasi mengenai perkembangan terkini teknologi, produk, dan layanan di industri kelapa sawit. Dengan animo peserta yang tinggi setiap tahunnya, penyelenggaraan konferensi tahun ini dilaksanakan tatap muka secara penuh untuk meningkatkan antusiasme peserta. Penyelenggaran konferensi tahun ini secara optimis dapat menembus angka 1.500 peserta yang akan hadir dari berbagai belahan dunia,” ungkapnya.
Gelaran IPOC 2023 dijadwalkan akan dibuka oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartanto, serta dihadiri oleh jajaran menteri lainnya diantaranya Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Menteri Perdagangan untuk memberikan special address terkait kebijakan dan strategi pemerintah dalam meningkatkan daya saing industri kelapa sawit berkelanjutan.