JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Walaupun serangan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) belum menjangkiti sapi di perkebunan sawit, tetapi perusahaan dan petani tetapi diminta waspada. Hal ini diungkapkan Joko Iriantono, Ketua Umum Gabungan Penyelenggara dan Pemerhati Sistem Integrasi Sapi Kelapa Sawit (GAPENSISKA), melalui sambungan telepon, Jumat (24 Juni 2022).
Dari data terakhir mudah mudahan belum timbul di daerah perkebunan yang melakukan integrasi sawit dengan sapi,” ujar Joko kepada sawitindonesia.com.
Joko menyebutkan serangan PMK banyak terkonsentrasi di daerah padat populasi ternak sapi dan kegiatan lalu lintas ternak untuk persiapan Hari Raya Kurban. Beberapa daerah di luar Jawa ada Keputusan Kepala Badan Karantina Pertanian Nasional tidak ada lalu lintas ternak dari daerah wabah.
“Pola ini diharapkan akan membantu pencegahan meluasnya penyebaran PMK,” kata Joko.
Dalam rangka mengantisipasi penyebaran PMK di perkebunan sawit, ada empat langkah yang disarankan Joko Iriantono. Pertama, menutup lalu lintas sapi dari luar yang masuk ke dalam perkebunan sawit.
Kedua, menerapkan bio security semua kegiatan pergerakan orang dan kendaraan di kebun. Ketiga, menutup kunjungan tamu untuk sementara.
“Langkah berikutnya adalah menerapkan program vaksinasi PMK di perkebunan sawit,” ujarnya.
GAPENSISKA adalah wadah kegiatan dan aktivitas dalam pengerahan SDM dan pemikiran dalam pengembangan usaha Integrasi Sapi-Kelapa Sawit secara maksimal, melalui efisiensi dan pemanfaatan sumberdaya lahan, biomasa, produk hasil ikutan pabrik minyak kelapa sawit mentah (CPO). Upaya ini juga mendukung program nasional Kelapa Sawit Berkelanjutan serta meningkatkan nilai tambah dari sumberdaya ternak sapi untuk memenuhi pasokan bagi kebutuhan konsumsi daging sapi nasional.
Joko Iriantono terpilih dalam Kongres pertama GAPENSISKA menjadi Ketua Umum dan Wahyu Darsono menjadi Sekjen GAPENSISKA periode 2022-2026. Saat ini Joko Irianto adalah Direktur Utama PT. Andini Agro Loka, dan Wahyu Darsono adalah Ranch Manager PT Buana Karya Bhakti (BKB).