Seiring perkembangan bioteknologi di perkebunan, pelaku usaha kelapa sawit kini tidak perlu khawatir untuk menghadapi serangan Ganoderma yang menyebabkan penyakit busuk pangkal batang. All Cosmos Industries Sdn Bhd bekerjasama dengan Malaysian Palm Oil Board (MPOB) telah menciptakan produk GanoEF Biofertilizer dengan formula 4 in1.
Di Indonesia, Ganoderma Boninense menjadi momok yang menakutkan bagi pelaku usaha perkebunan kelapa sawit mulai tingkat pekebun kecil sampai perusahaan perkebunan besar. Masalahnya, penyakit ini sulit dikendalikan apabila salah satu tanaman telah terkontaminasi jamur ini maka akan mengakibatkan penyakit busuk pangkal batang dan akan menulari tanaman lainnya melalui akar. Diperkirakan, tingkat kerugian nilai ekonomis yang disebabkan Ganoderma dapat mencapai US$ 256 juta per tahun apabila terjadi tingkat kematian tanaman sawit sampai 1% di Indonesia.
Pengembangan teknologi yang dilakukan All Cosmos Industries Sdn Bhd telah menciptakan produk bernama GanoEF Biofertilizer yang dapat melindungi dan mengendalikan penyebaran ganoderma di perkebunan kelapa sawit. Alex Tan T.S, Direktur Utama PT. All Cosmos Indonesia, menjelaskan produk GanoEF Biofertilizer ini memiliki empat formula yang dapat melindungi kelapa sawit dari Ganoderma, meningkatkan produktivitas tanaman dan penyubur tanah. Hal ini tidak terlepas dari kombinasi GanoEF yang terdiri dari Endophytic Fungus+chitin, bahan organik, kandungan NPK, dan effektif mikroorganisme.
Endophytic Fungus yang ditemukan merupakan biocontrol agen untuk melawan penyakit ganoderma dan memiliki kemampuan untuk menghambat pertumbuhan Ganoderma serta mencegah mycelium Ganoderma menginfeksi akar. Sementara itu Chitin adalah polimer N-acetilglucosoma yang menghasilkan phytoalexin yang merupakan antibody untuk melawan penyakit. Sifat endophytic fungus yang antagonistik dan sangat kuat melawan Ganoderma Boninense telah diujicobakan dalam laboratorium dan pada pembibitan. Uji coba pada pembibitan telah dilakukan. Bibit kelapa sawit ditanam pada media tanam yang telah terinfeksi oleh Ganoderma di berikan GanoEF dan kontrol tidak diberikan GanoEF. Hasilnya, media tanam yang diberikan GanoEF bibitnya hidup sebanyak 73,23% sementara kontrol (tidak diberi GanoEF) bibitnya hidup hanya 13,33%. Keunggulan jenis jamur endophytic ini adalah tidak membahayakan tanaman sawit, bahkan sebaliknya dapat membantu tanaman supaya resisten terhadap penyakit busuk pangkal batang yang disebabkan oleh Ganoderma.
Produk ini resmi dikomersialkan pada Juni 2012 di Malysia dan telah dipatenkan karena pupuk ini yang pertama kali mengandung endophytic fungus. Alex mengatakan produk ini telah melalui uji coba dan riset mendalam yang dilakukan oleh Dr. Idris Abu Seman dari Malaysian Palm Oil Board selama 25 tahun lebih. Sedangkan, All Cosmos Industries Sdn Bhd sudah meneliti produk ini hampir 12 tahun lamanya.
Penggunaan GanoEF biofertilizer ini tidak sebatas di lahan mineral saja melainkan dapat dipakai di lahan gambut, berbatu, berpasir dan berbukit. Menurut Alex, lahan yang belum dan sudah terkena serangan Ganoderma dapat menggunakan GanoEF, sebab pupuk ini bersifat preventif. Ibarat imunisasi, GanoEF melindungi akar tanaman sawit sehingga tidak terinfeksi apabila bersentuhan dengan akar tanaman sawit yang telah terinfeksi Ganoderma . “Selain itu, dengan adanya chitin yang merupakan enzim akan memberikan perlindungan dari dalam ke luar untuk meningkatkan antibodi tanaman kelapa sawit,” ujar Alex kepada SAWIT INDONESIA.
Alex Tan merekomendasikan pupuk ini mesti dipakai mulai dari kegiatan pembibitan sawit. Pemberian pupuk dilakukan pada umur 3 bulan dan pada umur 9 bulan dengan dosis sebanyak 30 gram per pohon. Sementara bagi bibit yang akan ditanam dilapangan sebaiknya diberikan GanoEF sebanyak 500 kilogram per lubang
Khusus tanaman yang berusia di atas 5 tahun, GanoEF diberikan sebanyak 4 kilogram per pokok per tahun dan untuk yang berumur di bawah 5 tahun diberikan GanoEF sebanyak 2 kg per pokok per tahun. Disarankan pemakaian selama 3 tahun berturut-turut dan setelah itu tanaman kelapa sawit telah aman dari penyakit busuk pangkal batang yang disebabkan Ganoderma.
Ir. Kiki PSM Munthe, MMA, Direktur PT All Cosmos Indonesia menjelaskan cara pemberian GanoEF. Disekeliling tanaman sawit di buat lubang sebanyak 4 – 6 lubang yang berjarak sekitar 1 m dari tanaman kelapa sawit. Setiap lubang diberikan GanoEF sesuai dengan dosis untuk setiap umur tanaman dan kemudian lubang ditutup dengan tanah. Kedalaman lubang sekitar 20 cm agar GanoEF dapat langsung bersentuhan dengan akar besar (primary root) tanaman kelapa sawit supaya Endophytic Fungus segera berkolonisasi di akar tanaman sawit. “Untuk satu hektare, diperkirakan butuh 560 kilogram GanoEF untuk tanaman berusia di atas lima tahun, sementara apabila GanoEF diberikan pada pembibitan sampai pindah ke lapangan maka hanya diperlukan 78,4 kg saja untuk 140 pokok tanaman (1 hektar) kelapa sawit ” ujarnya.
Tindakan preventif sebaiknya dilakukan sejak awal sehingga dapat menekan biaya serta mengurangi resiko terkena penyakit busuk pangkal batang yang disebabkan Ganoderma yang mengakibatkan umur produksi tanaman kelapa sawit menjadi lebih pendek.
Walaupun belum lama dirilis ke pasar industri sawit, tetapi permintaan dari perkebunan kelapa sawit sangatlah tinggi. Menurut Alex Tan, sudah banyak pembeli yang memesan GanoEF Biofertilizer untuk diaplikasikan di perkebunan sawitnya. Dari aspek suplai, pembeli tidak perlu khawatir karena All Cosmos Industries Sdn Bhd telah mempunyai dua pabrik pupuk yang berkapasitas total 350 ribu metrik ton per tahun dan All Cosmos Industries Sdn Bhd juga berencana membuka pabrik di Indonesia untuk mengantisipasi permintaan yang tinggi. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Ir. Kiki PSM Munthe, MMA di 061-8201288 atau 0811 654 068 atau email:sales_marketing@allcosmos.com (Qayuum Amri)