BOGOR, SAWIT INDONESIA — Departemen Agribisnis IPB University, Palm Oil Agribusiness Strategic Policy Institute (PASPI), dan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) mengadakan bedah buku dan diseminasi bertajuk “Mitos Vs Fakta: Industri Minyak Sawit Indonesia dalam Isu Sosial, Ekonomi, dan Lingkungan Global Edisi Keempat”, yang berlangsung di Auditorium FEM IPB, Kampus Dramaga, Bogor, Jawa Barat, pekan lalu.
IPB University merupakan universitas pertama diselenggarakannya rangkaian sosialisasi buku “Mitos Vs Fakta: Industri Minyak Sawit Indonesia dalam Isu Sosial, Ekonomi, dan Lingkungan Global Edisi Keempat” di 10 universitas lainnya di Indonesia.
Dekan FEM IPB, Irfan Syauqi Beik, Ph.D mengungkapkan bahwa Buku Mitos Fakta Sawit tersebut merupakan jawaban atas Frequently Asked Question (FAQ) yang sering ditanyakan oleh masyarakat terkait industri sawit. Buku ini juga dapat menjadi inspirasi untuk selanjutnya dibuat konten video yang dipublikasikan di sosial media sebagai bagian dari advokasi dan promosi sawit Indonesia.
Kegiatan ini ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Dr. Ir. Burhanuddin, MM (Ketua Departemen Agribisnis FEM IPB University), Aida Fitria (Kepala Divisi Lembaga Kemasyarakatan dan Civil Society BPDPKS), dan Dr. Tungkot Sipayung, Direktur Eksekutif PASPI. Turut hadir juga sejumlah dosen, mahasiswa, dan masyarakat umum yang tertarik untuk memahami lebih dalam tentang industri minyak sawit.
Buku “Mitos Vs Fakta: Industri Minyak Sawit Indonesia dalam Isu Sosial, Ekonomi, dan Lingkungan Global Edisi Keempat” menjadi fokus utama dalam acara ini. Buku ini disusun oleh tim yang dipimpin oleh Dr. Ir. Tungkot Sipayung, Direktur Eksekutif PASPI, dan telah menjadi bahan diskusi penting tentang industri minyak sawit di Indonesia. Buku ini membahas berbagai mitos dan fakta seputar industri minyak sawit, dengan tujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam berbasiskan data dan fakta mutakhir terkait aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan.
Aida Fitria, Kepala Divisi Lembaga Kemasyarakatan dan Civil Society BPDPKS menjelaskan bahwa Buku Mitos Fakta Sawit Edisi Keempat ini menjadi bahan advokasi untuk meng-counter isu-isu negatif sawit sekaligus mempromosikan nilai positif sawit. Tidak hanya ditujukan kepada masyarakat Indonesia, buku ini juga menjadi referensi bagi Pemerintah Indonesia di luar negeri (KBRI dan Atase) untuk advokasi sawit kepada masyarakat global.
Dr. Ir. Tungkot Sipayung, yang juga merupakan ketua tim penyusun buku, menjelaskan bahwa buku ini bertujuan untuk mengklarifikasi berbagai mitos seputar industri minyak sawit. Misalnya mitos emisi pada produksi minyak sawit lebih tinggi.
“Faktanya menunjukkan bahwa sawit relatif lebih hemat emisi dibandingkan dengan minyak nabati lainnya seperti minyak rapeseed, minyak bunga matahari, dan minyak kedelai. Gerakan anti-sawit yang saat ini masif berkembang secara global justru berkontribusi pada peningkatan emisi,” ujarnya.
Acara ini juga melibatkan dosen-dosen IPB University sebagai pembedah buku, yakni Prof. Dr. Ir Budi Mulyanto, M.Sc, Ketua Pusat Studi Sawit IPB University; Prof. Dr. Amzul Rifin SP., M.A, Dosen Departemen Agribisnis IPB University; dan Dr. Mira Dewi, M,Si, Ph.D, Dosen Departemen Gizi Masyarakat dan Fakultas Kedokteran IPB University.
Para dosen pembedah juga turut mengapresiasi dengan diterbitkannya Buku Mitos Fakta Sawit Edisi Keempat yang dapat dijadikan sebagai bahan edukasi dan literasi sawit yang dikemas dengan bahasa yang mudah dipahami namun tetap menonjolkan argumen scientific-based yang ditunjukkan dengan penggunaan data dan studi empiris teraktual dan mutakhir.
Sebelumnya juga telah diadakan lomba konten kreatif mahasiswa tingkat nasional yang diadakan sebagai bagian dari acara ini. Lomba tersebut mencakup dua cabang kompetisi yaitu pembuatan infografis dan video. Karya peserta lomba wajib mengambil topik-topik yang terdapat di dalam buku “Mitos Vs Fakta: Industri Minyak Sawit Indonesia dalam Isu Sosial, Ekonomi, dan Lingkungan Global Edisi Keempat”.