JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Untuk menangkal isu-isu negatif yang kerap ditudingkan pada industri kelapa sawit, Politeknik Kelapa Sawit Citra Widya Edukasi (CWE) dan Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) dan didukung Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) mengajak generasi muda untuk lebih memahami berbagai manfaat dan kontribusi kelapa sawit.
Isu negatif yang ditudingkan pada industri sawit adalah dampak dari kompetisi dari negara-nagara penghasil minyak nabati yang ada di dunia. Isu-isu negatif ini antara lain degradasi lingkungan dan polusi, pengaruh buruh minyak sawit pada kesehatan seperti penyebab kolestrol, isu gambut, kebakaran hutan (deforestasi) dan masih banyak isu-isu lainnya terkait industri kelapa sawit.
Direktur Politeknik Kelapa Sawit Citra Widya Edukasi (CWE), Nugroho Kristono, saat ini industri sawit harus diperjuangkan bersama dan saling bergandeng tangan. Antara pemerintah, perguruan tinggi dan mahasiswa untuk membawa kelapa sawit Indonesia semakin jaya.
“Semoga acara ini bisa bermanfaat bagi semua pihak dalam menangkal kampanye negatif sawit. Melalui seminar nasional dengan tema “Peran generasi muda dalam menghadapi Black Campaign Kelapa Sawit” ingin mengajak mahasiswa dari perguruan tinggi yang tergabung dalam Asosiasi Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Sawit Indonesia (ALPENSI) dan generasi muda Indonesia untuk lebih memahami kontribusi sawit,” ujarnya dalam sambutan singkat pada Webinar, Selasa (1 Maret 2022).
Seminar Nasional ini menghadirkan dua narasumber yaitu Muhammad Edwin Syahputra Lubis, Kepala Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) dan Ahmad Maulizal Sutawijaya, Kepala Divisi Perusahaan BPDPKS.
Muhammad Edwin Syahputra Lubis menyampaikan informasi terkait dengan peran PPKS dalam penelitian untuk pengembangan industri kelapa sawit berkelanjutan yang harus diketahui masyarakat luas tak terkecuali generasi muda. Dan, mengajak generasi muda untuk mengetahui lebih luas peran industri dan perkebunan kelapa sawit berkelanjutan dan tantangannya.
“Bagaimana harus bersatu agar kalian (generasi muda) tidak terpengaruh dengan isu-isu negatif kelapa sawit yang hanya kepentingan kompetisi industri. Kami akan sampaikan berbagai tantangan industri kelapa sawit baik internal dan eksternal. Untuk itu, kita harus bersatu terutama di dalam negeri pro dan kontra (isu negatif sawit) masih ada. Padahal industri sawit sangat berkontribusi dalam perekonomian petani sawit dan perekonomian nasional,” ujar Edwin.
Selanjutnya, ia mengatakan tetapi dari hasil penelitian kami, di sosial media masih ada sentimen negatif pada industri sawit masih sangat tinggi. Kita ketahui bersama, sosial media di era teknologi digital dan keterbukaan informasi sangat berperan untuk menyebarkan informasi terkait dengan kontribusi sawit dalam kehidupan.
“Untuk itu, kami mengajak pada generasi muda terutama mahasiswa yang fokus di industri sawit untuk menggunakan akun-akun sosial media untuk mengampanyekan positif industri sawit di sosial media untuk memberikan informasi terkait dengan kontribusi industri sawit. Sehingga persepsi masyarakat pada industri sawit menjadi baik.Kalau kita bersatu dan tidak adalagi kontra pada industri sawit maka dengan mudah menangkal isu negatif atau Black Campaign industri sawit dari luar (asing),” imbuh Edwin.
Sementara itu, Achmad Maulizal Sutawijaya, mengatakan terkait kontribusi sawit yang sangat besar baik bagi kehidupan sehari-hari hingga perekonomian nasional. Salah satunya mampu menekan angka kemiskinan di daerah terutama di wilayah sentra-sentra sawit.
“Ke depan kita akan terus menyampaikan informasi dan sosialiasasi manfaat sawit pada masyarakat melalui program-program kami. Sawit adalah anugerah Tuhan yang di Indonesia dan sangat besar manfaatnya bagi kehidupan manusia,” ucapnya.