Salam Sawit Indonesia,
Di Indonesia, lahan gambut menjadi perdebatan diantara akademisi dan peneliti. Perang wacana jelas terlihat diantara akademisi yang pro dan kontra penggunanaan gambut untuk kegiatan budidaya. Bagi akademisi yang pro pemanfaatan gambut sudah terbukti sejumlah perkebunan sawit yang berada di lahan gambut dapat terhindar dari kebakaran dan dapat dikelola dengan baik.
Sebut saja perkebunan sawit di atas lahan gambut yang telah berusia 100 tahun di kebun Negeri Lama, Kabupaten Labuhanbatu, Sumaterat Utara, milik PT Socfindo dan kebun sawit Ajamu yang dikelola PT Perkebunan Nusantara IV. Kebun sawit Negeri Lama seluas 300 hektare mampu mengelola water management sehingga tanaman kelapa sawit dapat tumbuh dengan baik. Usia kebun telah mencapai 100 tahun atau sudah dilakukan tiga kali peremajaan tanaman (replanting). Produktivitas Tandan Buah Segar di kebun ini mencapai 27 – 29 ton per hektar per tahun. Yang menarik adalah tidak pernah terjadi kebakaran di kebun sawit ini. Sampai tahun ini, kebun masih aman untuk dimanfaatkan oleh perusahaan.
Sudah puluhan kali seminar dan diskusi bertemakan pemanfaatan gambut dibuat untuk menunjukkan tata kelola sawit terbaik yang menghadirkan pembicara dalam dan luar negeri. Pada umumnya, para peneliti menunjukkan bahwa tidak semua gambut harus dikonservasi. Ada tipe gambut yang bisa dimanfaatkan untuk kegiatan budidaya untuk kegiatan pertanian. Bahkan di negara-negara Eropa gambut telah lama dibuat untuk sumber energi.
Di Rubrik Hot Issue, kami mengupas anjloknya penjualan bisnis benih sawit pada tahun ini akibat lesunya pembukaan lahan dan kebijakan pembatasan sawit. Penjualan benih tahun ini sangatlah rendah dalam 12 tahun terakhir yang diperkiraka 66 juta kecambah. Pemerintah khususnya Kementerian Pertanian diminta tidak menutup mata dengan situasi industri benih. Pasalnya kegiatan peremajaan tanaman di perkebunan swasta dan rakyat tidak berjalan maksimal.
Pembaca, edisi ini sangatlah spesial sebagai dukungan terhadap acara tahunan GAPKI yaitu IPOC 2016. Dari jumlah halaman terbilang banyak mencapai 68 halaman khusus di edisi 15 November-15 Desember 2016. Kami harapkan edisi kali ini dapat membawa manfaat. Tabik.