JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Program Smallholder Inclusion for Better Livelihood & Empowerment (SMILE) atau Inklusi Petani untuk Kesejahteraan & Pemberdayaan yang Lebih Baik memberikan hasil positif kepada petani swadaya. Manfaat program ini mampu meningkatkan produksi TBS sawit sampai kepada pendapatan.
Salah satu petani yang telah merasakan manfaat dari program tersebut adalah Khairul Anam, Ketua Koperasi Konsumen Tebing Tinggi Pangkatan Sejahtera (KKTTPS), Desa Tebing Tinggi, Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara, yang mengatakan, “Saya mengucapkan terima kasih kepada program SMILE yang telah membantu kami,” urainya.
“Setelah ikut SMILE, produktivitas TBS (Tandan Buah Segar) sawit menjadi 36 ton per hektare per tahun,” kata Khairul.
Kenaikan produktivitas, menurutnya berkat dukungan perusahaan yang memberikan edukasi dan pelatihan budidaya kelapa sawit dan solusi keberlanjutan dalam memperoleh sertifikasi RSPO, serta menerima premi setelah sertifikasi RSPO tercapai.
Ia menambahkan, “Saya berharap melalui kerja sama ini, kita dapat terus berkembang dan mendorong lebih banyak petani untuk bergabung dalam program SMILE.”
Bagi Khairul Anam, program ini membawa banyak manfaat sejak ia menerima sertifikasi RSPO pertamanya pada tahun 2022, yaitu produktivitas kebun yang lebih baik, praktik pengelolaan perkebunan yang lebih baik, pasokan yang konsisten, serta menjadikannya turut terlibat membantu melindungi lingkungan, untuk meningkatkan taraf hidupnya. Keberhasilan fase pertama ini juga telah membantu KKTTPS mendapatkan fasilitas yang lebih baik, yang juga membuat lebih banyak petani swadaya lainnya tertarik untuk bergabung dengan program ini.
Head of Sustainability Asian Agri, Ivan Novrizaldie, menjelaskan bahwa Program SMILE berfokus membantu petani untuk mendapatkan sertifikat RSPO. Program ini ditargetkan dapat menjangkau 5.000 petani terutama swadaya di Sumatera Utara, Riau, dan Jambi.
“Total pendanaan yang dialokasikan untuk program ini sebesar US$3 juta bagi 5.000 petani sampai 2030. Dana ini digunakan membantu petani antara lain mengurus persiapan sertifikasi, biaya audit, dan biaya lain yang berkaitan dengan proses sertifikasi,” ujarnya.
Ia mengatakan petani yang mendapatkan sertifikat RSPO akan memperoleh manfaat terutama premium price. Saat ini, premium price dari CPKO (Crude Palm Kernel Oil) sangat menjanjikan karena adanya permintaan dari industri farmasi dan kosmetik.
“Hasil premium price langsung diberikan kepada petani melalui koperasi. Dengan begitu pendapatan petani diharapkan lebih baik dan produktivitas terus meningkat sesuai praktik BMP (Best Management Practice) yang diajarkan perusahaan,” pungkasnya.