YOGYAKARTA, SAWIT INDONESIA – Forum Sawit Indonesia (FoSI) 2022 resmi dibuka yang akan berjalan dari 29-30 November 2022 di Grha Instiper Yogyakarta. Pembukaan acara dihadiri tokoh perkelapasawitan nasional dari berbagai sektor mulai asosiasi, pengusaha, akademisi, dan pemerintahan.
“Sawit sumber kemakmuran bangsa yang menjadi sumber pangan, dan energi terbarukan bagi dunia, Kelapa Sawit terus tumbuh dan berkembang sepanjang masa. Atas dasar itulah, perlu dukungan perlindungan kita semua khususnya pemerintah,” ujar Dr. Purwadi, Ketua Panitia FoSI 2022 dalam pidato pembukaan.
Purwadi mengatakan diperlukan kebijakan yang kondusif sesuai kebutuhan pada masanya. Sebuah kebijakan bagi “governance” tata kelola yang baik. Maka dari itu pemerintah membutuhkan kebijakan bersifat top down yang perlu dilakukan perlu berganti semangat menjadi governance, mendorong, memfasilitasi, mengatur tata kelola yang lebih baik.
“Kelapa sawit membutuhkan intervensi pemerintah untuk governance karena intervensi dapat mengoreksi terhadap kegagalan pasar terkait daya tawar pasar, informasi pasar, insentif pasar, stabilitas harga, keadilan dalam distribusi pendapatan para pihak sepanjang rantai pasok. Lalu memperlancar dan mempercepat investasi infrastruktur sektor publik. Lalu peranan kelapa sawit dan industrinya sangat besar terhadap perekonomian nasional yang perlu berkelanjutan,” jelasnya.
Purwadi mengatakan Pembangunan kelapa sawit dan industrinya membutuhkan dukungan kebijakan agar memiliki daya saing jangka panjang. Namun demikian paling tidak terdapat 5 hal yang perlu menjadi fokus perhatian yaitu: Kebijakan Nasional, Regional dan lokal; Kebijakan sumberdaya manusia, sumberdaya alam dan lingkungan hidup; Kebijakan dalam inovasi, riset dan pengembangan; Kebijakan investasi dan bisnis; Kebijakan menghadapi dunia global. Kelima kebijakan di atas menjadi fondasi membangun daya saing kelapa sawit dan industrinya. Dengan demikian kita membutuhkan pemetaan kebijakan-kebijakan yang di keluarkan pemerintah, efektifitas dalam implemetasi kebijakan serta pemikiran kebijakan baru untuk menghadapai tantangan dalam geopolitik eknomi perkelasawitan global, nasional, maupun lokal.
Dalam kata sambutannya, Dr. Harsawardana, Rektor Instiper Yogyakarta, menjelaskan Forum Sawit Indonesia 2022 dapat menjadi forum diseminasi dan pertemuan bagi pemangku kepentingan kelapa sawit.
“FoSI juga mengundang asosiasi-asosiasi di bidang perkelapa sawitan, dan tentunya para pihak yang berkepentingan dalam pembangunan perkelapasawitan. Pada forum ini para pihak kita ajak untuk berfikir jenih untuk kebutuhan kebijakan dalam jangka panjang,” Harsawardana.
Pembukaan FOSI 2022 dihadiri Tokoh Perkelapasawitan nasional antara lain Dr. Bayu Krisnamurthi, Ir. Achmad Manggabarani, Prof. Agus Pakpahan, Joko Supriyono, Dr. Gulat ME Manurung, Paulus Tjakrawan, Sahat Sinaga, Eddy Abdurrachman, Rapolo Hutabarat.
FOSI 2022 akan menghadirkan 5 topik diskusi yang mengundang FoSI akan mengundang delapan eselon satu dari delapan kementerian terkait pembangunan sawit. FoSI juga mengundang asosiasi-asosiasi di bidang perkelapa sawitan, dan tentunya para pihak yang berkepentingan dalam pembangunan perkelapasawitan. Pada forum ini para pihak kita ajak untuk berfikir jenih untuk kebutuhan kebijakan dalam jangka panjang.