Perangkat FieldSpec 4 – Field NIR Spectrometer dapat menganalisa daun, buah dan tanah dalam waktu cepat. Dengan perangkat tersebut, pekebun dapat segera mengambil keputusan apabila terjadi masalah di perkebunan sawitnya.
Teknologi analisa daun, buah dan analisa tanah telah mengalami perkembangan pesat dalam beberapa tahun terakhir. Sudah banyak teknologi yang dapat mempermudah dan mempercepat hasil analisa daun, buah dan tanah dalam hitungan waktu menit. Tidak perlu menunggu satu atau dua hari. PANalytical ASDi telah mengembangkan dan memproduksi perangkat spektrometer dan spektroradiometer – FieldSpec 4 – Field NIR Spectrometer.
“Perangkat spektrometer ini punya resolusi tinggi yang dirancang untuk pengukuran data spektral yang lebih cepat dan dapat digunakan bagi aplikasi penginderaan jarak jauh,” kata Dan Shiley, Manager SummitCAL Solutions Team ASD Inc. PANalytical, dalam wawancara pada akhir Juli lalu.
Dan Shiley menjelaskan bahwa alat ini dapat membantu perusahaan perkebunan sawit untuk mendapatkan hasil analisa dengan lebih cepat. FieldSpec 4 dapat dibawa ke lapangan untuk membantu kegiatan analisa daun, buah dan tanah. Hasil analisa tidak perlu menunggu waktu lama dibandingkan dengan analisa di laboratorium.
Perangkat Field NIR Spektrometer ASDi dapat digunakan untuk mengukur kadar unsur hara didalam tanah dan daun langsung dilapangan sehingga jumlah dan jenis pupuk yang dibutuhkan lebih efisien dan tepat sasaran, dapat digunakan untuk pemetaan lahan dengan sistem penginderaan jauh, mengukur tingkat kematangan buah, memprediksi waktu panen, dan bahkan mampu untuk memeriksa adanya potensi penyakit pada tanaman dan memetakannya. Data spectral NIR dapat diperoleh baik di bawah iluminasi matahari atau dengan sumber cahaya buatan. Fleksibilitas aksesoris perangkat ini yang disediakan oleh ASDi membantu peneliti mengumpulkan data yang relevan dengan riset yang sedang dikerjakan.
Husnul Hamdi, dari PT Multi Teknindo Infotronika (distributor PANalytical ASDi) menjelaskan bahwa alat ini dapat digunakan untuk melakukan pemeriksaan tanah dimana tanaman sawit tumbh, buah dan daun untuk mengetahui kualitas serta kandungan unsur hara di dalamnya. Selama ini, kegiatan analisa ini dilakukan melalui analisa di laboratorium yang dapat memakan waktu yang lama.
Penggunaan alat ini membantu uji sampel menjadi lebih efektif dan efisien. Husnul menambahkan sebagai gambaran bahwa dari lahan seluas 10 ribu hektare diperlukan banyak sampel yang perlu dikirim ke laboratorium. Sedangkan, dengan menggunakan alat ini pemeriksaan sekaligus analisa cukup dilakukan langsung di lapangan saja. “Kalaupun tetap ingin uji laboratorium dilakukan, maka analisa hanya sebatas pembanding saja.