Fadhil Hasan menjelaskan ada tiga faktor utama yang berpengaruh kepada kesuksesan program kemitraan petani Asian Agri antara lain modal sosial, kelembagaan di tingkat petani, dan tindakan kolektif di komunitas petani.
Dalam presentasinya Fadhil mengulas bahwa modal sosial berkaitan hubungan antara petani dengan Asian Agri berdasarkan rasa percaya yang sudah mereka bangun selama bertahun-tahun. Walaupun dalam setiap kemitraan antara petani swadaya dan Asian Agri dimulai dengan penandatanganan nota kesepahaman yang menjadi kontrak bagi keduanya namun baik bagi petani swadaya maupun Asian Agri rasa percaya di antara keduanya jauh lebih penting dibandingkan kontrak tersebut.
Menurut Fadhil, Asian Agri mampu mengedepankan pendekatan kekeluargaan. Dalam hal ini, perusahaan mampu membuat hubungan yang nyaman dengan petani mitra. “Hubungan yang dibangun tidak sebatas kemitraan melainkan kekeluargaan,” kata Fadhil.
Lebih lanjut Fadhil menyebutkan Asian Agri membuat transparansi harga TBS pabrik kepada petani mitra. Walaupun harga TBS berpatokan kepada harga CPO pasar dunia, Asian Agri mampu memberikan kejelasan informasi harga sawit baik kepada petani plasma dan swadaya.
Aspek kelembagaan dijelaskan Fadhil bahwa perkumpulan petani baik formal maupun informal untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan bersama. Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan, kelembagaan petani yang kuat membuat kemitraan antara petani dan Asian Agri dapat berjalan baik dan dapat bertahan dalam jangka panjang.