JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Neraca perdagangan sawit kembali normal yang ditandai penurunan stok dan kenaikan ekspor khususnya di bulan Agustus. Merujuk data bulanan GAPKI ( Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia), stok sawit di dalam negeri turun menjadi 4,036 juta ton sepanjang Agustus dibandingkan bulan sebelumnya berjumlah 5,905 juta ton.
Penurunan stok ini dipengaruhi kenaikan signifikan ekspor sawit sebesar 60,2% menjadi 4,334 juta ton pada Agustus. Angka ini lebih tinggi daripada bulan Juli yang sebesar 2,705 juta ton.
Mukti Sardjono, Direktur Eksekutif GAPKI, mengatakan lonjakan ekspor yang terjadi pada bulan Agustus dikarenakan pemerintah memberikan relaksasi berupa zero levy yang diperpanjang sampai Oktober 2022, dan rencananya Pemerintah (melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian) akan memperpanjang sampai akhir tahun.
“Relaksasi zero levy sangat membantu eksportir sehingga daya saing produk minyak sawit Indonesia makin baik di pasar global di tengah persaingan yang tinggi dengan minyak nabati lain, ” kata Mukti.
Kendati demikian, konsumsi sawit di dalam negeri bulan Agustus sebesar 1,841 juta ton, sedikit turun 2,2% dibandingkan dengan konsumsi bulan Juli sebesar 1.881 ribu ton, tetapi lebih tinggi dari bulan Agustus 2021 sebesar 1,465 juta ton.