JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Petani sawit se-Indonesia merasakan kegembiraan luar biasa setelah mendengar pidato Presiden Joko Widodo yang membuka kembali ekspor sawit. Kebijakan larangan ekspor akan dicabut dan ekspor kembali normal mulai Senin (23 Mei 2022).
“Terimakasih dan salam hormat kami petani sawit Indonesia kepada Pak Jokowi. Meskipun sulit dan berat menjalani 28 hari masa-masa sulit sejak bapak melarang ekspor. Memang kondisi ini berakibat anjloknya harga TBS (Tandan Buah Segar) sawit Petani sampai 70%. Namun petani sawit berhasil melaluinya dan menunjukkan komitmen bernegara untuk tidak melakukan kegiatan anarkis,” ujar Ketua Umum DPP APKASINDO (Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia), Dr. Ir. Gulat ME Manurung, MP.,CIMA,CAPO, dalam keterangan tertulis, Kamis (19 Mei 2022).
Gulat menjelaskan bahwa sawit adalah sumber nafkah kami sekaligus harapan dan masa depan ekonomi Indonesia. Inilah yang membuat sawit Indonesia disegani dunia.
“Kami sepakat MGS (minyak goreng sawit) harus tersedia dan terjangkau di masyarakat (domestik), dan kami Petani Sawit sangat terhormat diberi kesempatan untuk mewujudkan harapan Presiden tersebut,” ujarnya.
Diakui Gulat, keputusan Presiden Jokowi sebelumnya yang melarang ekspor memang cukup sulit kendati sudah sangat mempertimbangkannya dari semua aspek dan terukur. Oleh karena itu, mari kita jadikan peristiwa larangan ekspor tersebut sebagai intropeksi diri Sawit Indonesia dan menjadikannya pelajaran hebat untuk naik kelas tata kelola sawit Indonesia dari aspek ekonomi, sosial, dan ekologi, terkhusus naik kelasnya petani sawit menatap masa depannya.
Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) akan mengerahkan petani di 22 Provinsi se-Indonesia untuk melakukan Aksi Keprihatinan Petani Kelapa Sawit Indonesia yang dilakukan serentak mulai pukul 09.00-12.00 WIB pada Selasa, (17 Mei 2022).
Aksi keprihatinan dilakukan untuk menyikapi dampak Larangan Ekspor Minyak Goreng dan CPO yang berdampak langsung kepada anjloknya harga TBS (tandan buah segar) kelapa sawit di seluruh Indonesia, terkhusus sentra perkebunan kelapa sawit.
Jakarta akan menjadi sentra utama Aksi Keprihatinan Petani Sawit Indonesia yang diadakan pada 17 Mei 2022 di Kantor Kemenko Perekonomian RI dan Patung Kuda Monas, selanjutnya petani diterima Jendera Moeldoko, Kepala Kantor Staf Kepresidenan RI Untuk menyampaikan aspirasi petani sawit kepada Presiden Jokowi.